Seorang Ibu Bersujud Ingin Lihat Jenazah Kali Bekasi: Saya Bisa Gila, Memang Anak Saya Teroris?
Mendengar itu, Melinda semakin meninggikan nada bicaranya. Dia pun mengeluarkan sumpah serapah kepada petugas tersebut.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana ruang transit jenazah RS Polri Kramat Jati, Jakarta, pada Selasa (24/9/2024) yang tenang, tiba-tiba berubah menjadi ‘arena’ perdebatan antara beberapa orang dengan petugas DVI Polri.
Ruang berukuran kurang lebih 10x6 meter itu menjadi saksi sejumlah orang dengan raut wajah sedih dan cemas memohon kepada petugas untuk diperkenankan melihat langsung jenazah.
Sambil merintih menangis, seorang ibu berpakaian jaket berwarna pink terlihat memohon bahkan sampai sujud di hadapan petugas untuk melihat jenazah anaknya yang terbaring kaku di ruang es RS Polri Kramat Jati.
“Saya ibunya, mau gimana kondisi anak saya pasti saya ngenalin. Nggak mungkin saya enggak kenalin,” kata ibu berjaket pink itu kepada petugas.
“Saya cuma mau liat jenazah anak saya aja, kenapa dipersulit,” pintanya lagi sambil merintih.
“Kalau perlu saya sujud Pak, ini saya sujud. Mohon Pak,” ucap ibu itu sambil bersujud dan menangis.
Ibu itu juga melupakan kemarahannya sambil menangis. Dia memohon kepada petugas untuk diizinkan melihat jenazah putra pertamanya itu.
Diketahui, ibu yang bersujud dan memohon untuk melihat jasad anaknya adalah Melinda. Dia adalah ibunda dari Vino Satriani (15). Salah satu yang diduga jenazahnya di temukan di Kali Bekasi bersama enam jenazah lainnya.
Baca juga: Kasus Oknum Anggota DPRD Depok 2024-2029 Diduga Cabuli Pelajar, Polisi telah Periksa Orangtua Korban
Melinda turut meluapkan amarahnya kepada petugas yang tidak mengizinkan dirinya dan suaminya, Maulana, untuk melihat jenazah anaknya.
Bahkan, dia mengungkapkan bahwa dirinya bisa menjadi ‘gila’ (atau odgj) jika tak bisa dan mengenali lagi wajah anaknya.
Melinda juga berujar, bahwa anaknya bukan seorang teroris yang tidak boleh dilihat jenazahnya.
“Saya kalau tidak diizinkan melihat anak saya, maka saya jadi gila, Pak. Emang anak saya teroris?” ujarnya dengan nada tinggi ke petugas.
Dia pun mengaku akan membantu petugas DVI Polri untuk mengidentifikasi korban lewat pengelihatannya.
Sebab, dia masih yakin bahwa anaknya pergi menggunakan kaus berwarna abu-abu serta sepatu berwarna putih ketika meninggalkan rumah pada Sabtu (21/9) lalu.
Baca juga: 7 Korban Tewas di Kali Bekasi Masih Mr X, Kakek Minta Jenazah Si Yatim Piatu Segera Dipulangkan
Baca juga: Rintihan Korban Selamat Usai Terjun ke Kali Bekasi: Tolong Bang, Saya Nggak Mau Mati