4 Pernyataan Untar soal Mahasiswi Lompat dari Lantai 6: Tak Ada Bullying, Sediakan Ruang Konseling
Berikut sejumlah pernyataan dari perwakilan Untar terkait mahasiswi yang lompat dari lantai 6.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
"Ini karena memang masih di dalam kegiatan kampus gitu."
"Mahasiswa yang lagi bubaran kelas itu di jam-jam itu," papar Paula.
2. Tidak Ada Bullying
Paula mengungkapkan, korban adalah seorang mahasiswi yang baru menginjak semester 1.
Dengan demikian, adanya dugaan skripsi atau proposal ditolak, ia memastikan jika hal tersebut tidaklah berkaitan.
"Jadi, dia adalah mahasiswa baru, jadi angkatan 2024."
"Dan baru masuk kita di kuliah ini sekitar bulan Agustus pertengahan."
"Jadi, kurang lebihnya dua bulan lah ya," kata Paula saat ditemui di Untar, Senin (7/10/2024).
"Ini bukan mahasiswa yang sedang skripsi, bukan mahasiswa yang katanya skripsinya atau proposal skripsinya ditolak gitu. Itu yang perlu diluruskan," jelasnya.
Selain itu, Paula memastikan tidak ada bullying yang dilakukan sesama mahasiswa atau pihak kampus kepada korban E.
"Bisa dipastikan itu tidak terjadi, karena kami memang kalau pada saat penerimaan mahasiswa baru, itu tidak lagi istilahnya OSPEK gitu ya, tapi kita lebih ke pengenalan kampus," ujarnya.
"Dan materi-materi yang diberikan ini terkait dengan bela negara, terkait dengan masalah kesehatan mental dan yang lain-lain."
"Jadi, kegiatan-kegiatannya itu tidak seperti lalu-lalu gitu. Jadi, tidak ada yang istilahnya karena bullying dan sebagainya, itu tidak ada, dipastikan tidak ada," tegas dia.
3. Untar Sediakan Ruang Konseling Khusus
Untuk menekan kasus serupa terjadi, Untar menyediakan wadah konseling khusus untuk para mahasiswa dan dosen.
Paula menyampaikan, layanan tersebut memungkinkan seseorang curhat dan menyampaikan keluh kesahnya.