Seorang Pemuda di Grogol Jakarta Barat Tewas Terpanggang Akibat Kebakaran
Egi ditemukan dalam kondisi terpanggang usai pemadam kebakaran selesai memadamkan kobaran api.
Editor: Erik S
"Sekitar pukul 05.30 WIB, tau-tau ada api, kurang tahu juga titik awal dari mana, di situ langsung besar apinya dan bangunannya semi permanen," kata Wanto kepada wartawan di lokasi, Kamis.
Wanto membenarkan bahwa ada korban jiwa dalam insiden kebakaran ini.
Dia merupakan pengontrak yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta.
"Ada laki-laki. Kondisi dia terjebak mau lompat enggak bisa, panik. Dia kejebak api besar di lantai 3," pungkasnya.
Kini, jenazah Egi tersebut dibawa ke RS Polri Kramat Jati setelah dievakuasi petugas.
Didominasi oleh korsleting listrik
Penyebab kebakaran di wilayah DKI Jakarta didominasi akibat korsleting listrik dan daya yang melebihi kapasitas.
Hal ini disampaikan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, yang menyebut kebakaran di Jakarta 68,6 persen disebabkan oleh korsleting listrik dan daya yang melibihi kapasitas.
Baca juga: Baru Diresmikan Jokowi, Smelter Freeport di Gresik Kebakaran, Berikut Penjelasan Manajemen PTFI
"Maka seyogyanya keluarga maupun kepala keluarga 20 rumah ini sebagai tim inti untuk menyampaikan kepada warga bahwa kebakaran itu dapat menyebabkan korban lainnya," ucap Heru saat menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada warga eks korban kebakaran di RW 09 Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024).
Penyerahan kunci ini setelah Baznas Bazis melakukan bedah rumah sejak awal tahun 2024 lalu.
Heru melanjutkan, setelah rumah warga di sana dibedah maka harus dijaga dan dirawat agar tidak terlihat kumuh lagi.
Sebab, pihaknya sudah mendesign permukiman di sana agar bisa kena cahaya matahari dan ada ruang bermain anak-anak.
Ia pun mengapresiasi Baznas Bazis yang telah melakukan revitalisasi dan mengubah permukiman kumuh menjadi asri.
"Seperti minggu lalu dengan Menteri ART melakukan konsolidasi tanah vertikal dan ini juga mendekati dalam rangka hunian layak bagi masyarakat tidak mampux" ungkapnya.
Ia berharap, setelah diveritalisasi maka warga bisa menanggulangi masalah stunting, TBC dan demam berdarah.
"Ibu-ibu harus bisa jadi motor bagi masyarakat," imbuhnya.