Sekolah Hijau SMP Negeri 29 Jakarta, Hadirkan Edukasi, Menanam Pohon hingga Bermusik
Program sekolah hijau ini merupakan suatu kondisi yang kita butuhkan dalam menciptakan kenyamanan saat beraktivitas maupun proses belajar mengajar
Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
Salah satu yang turut hadir dalam sesi edukasi adalah Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PGLHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Luckmi Purwandari yang membagikan pengetahuan tentang pengelolaan sampah.
Ia dengan tegas menyatakan pengetahuan pengelolaan sampah diharapkan bisa diberikan sejak usia dini agar bisa menumbuhkan kepedulian generasi muda pada sampah dan juga untuk menciptakan generasi yang mampu mengelola sampah secara mandiri.
Luckmi memaparkan pencemaran dari sampah dan limbah merupakan salah satu dari tiga masalah utama yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia ini.
“Sampah yang ada di permukaan Bumi ini, semakin lama akan mencemari ekosistem yang ada, jika tidak dikelola dengan benar. Bahkan lebih buruknya, sampah-sampah yang berukuran kecil dan limbah ada yang masuk ke rantai makanan, yang berujung pada terkontaminasinya produk pangan manusia. Juga, pada kasus sampah yang sampai ke laut, kerap kali menyebabkan kematian pada biota laut,” kata Luckmi.
Oleh karena itu, Luckmi menegaskan pentingnya anak-anak mengenal pengelolaan sampah sejak dini. Sehingga akan bisa menjadi kebiasaan baik hingga anak-anak itu dewasa kelak. Dengan berkurangnya sampah dan penerapan pengelolaan sampah yang tepat, maka akan bisa mengurangi potensi perubahan iklim.
“Sehingga sampah yang ada tidak akan menimbulkan gas metana yang bisa meningkatkan panas Bumi. Jakarta panas kan sekarang? Itu kita coba hentikan. Dengan apa? Dengan melakukan pengelolaan sampah dan juga melakukan penanaman pohon di area sekolah,” ucapnya.
Sebagai bentuk komitmen untuk mendukung pencegahan perubahan iklim dan mendorong pengurangan emisi karbon, semua pihak yang terlibat dalam rangkaian kegiatan Road to Sekolah Hijau Edisi SMP Negeri 29 Jakarta menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Sekolah Hijau.
Adapun isi dari MoU tersebut meliputi sepakat bahwa sepeda adalah alat konservasi, untuk mengurangi emisi dan meningkatkan kesehatan; berkomitmen untuk memasyarakatkan budaya bersepeda untuk beraktivitas sehari-hari, di semua sektor kehidupan; bersama bergerak mewujudkan Indonesia Hijau untuk Bumi dan udara bersih yang lebih baik di masa depan.
Kemudian mendukung komitmen pemerintah dan mendorong Sekolah Hijau untuk untuk mengkampanyekan bersepeda bagi anak sekolah; dan mendukung program ekstrakulikuler Sekolah Hijau untuk mendorong anak sekolah bersepeda, menanam pohon, dan budaya ramah lingkungan baik di sekolah dan kawasan lain.