Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arsitek Jepang Peraih Pritzker Architecture Prize Bicara Kemacetan Jakarta : 'Sangat Keterlaluan'

Kemacetan tidak bisa menghasilkan produktivitas yang baik bagi kotanya itu sendiri dan akan banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Arsitek Jepang Peraih Pritzker Architecture Prize Bicara Kemacetan Jakarta : 'Sangat Keterlaluan'
Richard Susilo
Sensei Riken Yamamoto (tengah) dan pimpinan IAI saat acara Jakarta Architecture Festival di Menara Astra 14 November 2024 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kemacetan lalu lintas di Jakarta sudah dianggap luar biasa dan harus segera dibenahi lebih lanjut.

Demikian komentar top arsitek dunia penerima Pritzker Architecture Prize Riken Yamamoto Sabtu ini (16/11/2024) kepada Tribunnews.com.

"Lalu lintas di Jakarta sudah sangat keterlaluan sekali macet luar biasa.

Ini tidak bisa menghasilkan produktivitas yang baik bagi kotanya itu sendiri. Akan banyak waktu dan tenaga terbuang percuma," papar Yamamoto.

Oleh karena itu Yamamoto mengusulkan agar Pemda Jakarta membuat satu bus transportasi yang bagus nyaman aman dan tepat waktu bagi penumpangnya sehingga semua orag tertarik naik bus.

"Kalau bus yang nyaman itu dibuat dan berjalan dengan baik, saya yakin banyak sekali orang naik bus bersama, meninggalkan mobil atau motor pribadinya di rumah sehingga kemacetan bisa teratasi. Kalau perlu dengan harga mahal sehingga bisa menutupi operasi dengan baik. Juga bantuan dari pemerintah," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Truk Trailer dan Mobil Pribadi Tabrakan Beruntun di Tol Japek, Lalu Lintas Macet

Berita Rekomendasi

Dengan kemacetan yang parah tersebut banyak waktu terbuang selama kunjungannya ke Jakarta sejak 13 November lalu dalam rangka Jakarta Architecture Festival yang diselenggarakan Ikatan Arsitek Indonesia Jakarta.

Yamamoto mengendarai mobil dari bundaran Hotel Indonesia hotelnya di sana menuju Tomang Raya untuk makan di restoran seafood hanis 90 menit.

Pulangnya hanya butuh 15 menit saja malam Jumat lalu.

Demikian pula Jumat kemarin dari bundaran Hotel Indonesia menuju kampung Susun Kunir butuh waktu 90 menit padahal biasanya hanya 30 menit saja.

"Penataan kota tampak perlu dibenahi lagi terutama daerah kampung dan lalu lintasnya," tampak sensei Yamamoto yang baru pertama kali ke Jakarta.


"Transportasi umum haruslah jadi penekanan utama pemda Jakarta untuk menata jauh lebih baik kota yang potensial ini agar menjadi daya tarik jauh lebih baik lagi di kalangan dunia."

Kalau Jakarta nyaman akan jauh berlipat ganda orang asing masuk ke Indonesia, bukan hanya turis saja tetapi juga para investor untuk menanamkan dananya di Indonesia.

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas