Keseharian Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus Terungkap, Kerabat Singgung Pola Asuh
Motif pembunuhan yang dilakukan MAS (14) terhadap ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, masih menjadi tanda tanya.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: timtribunsolo
Pelaku, kata AR, juga mau berbaur dengan keluarga meski tergolong pendiam.
"Sekitar dua minggu lalu, waktu itu kita ada acara kumpul keluarga besar di Puncak ya kita main, kita guyub, kita bercanda-bercanda sama pelaku juga," tambah AR.
AR juga meyakini orangtua MAS tidak menerapkan pola asuh yang keras terhadap sang anak.
Bahkan, AR bilang, orangtua MAS adalah sosok yang lembut, ramah, dan jauh dari konflik.
"Sekitar dua minggu lalu, waktu itu kita ada acara kumpul keluarga besar di Puncak ya kita main, kita guyub, kita bercanda-bercanda sama pelaku juga," tambah AR.
MAS Akui Dapat Bisikan dan Sakit
MAS mengaku sakit hingga mendapat bisikan sebelum melakukan aksi.
Bisikan tersebut, kata MAS, dia dengar saat kesulitan tidur.
"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024) sore.
Namun demikian, keterangan awal korban terkait bisikan berujung pembunuhan ini terus didalami penyidik.
"Ini masih kita dalami, kita belum bisa ngambil kesimpulan kalau untuk motif," jelas dia.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Sekuriti perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Guntur, mengungkapkan bahwa MAS pernah bilang bahwa dirinya sakit.
Menurut Guntur, MAS, bahkan mengucapkan kata 'sakit' berulang-ulang
"'Saya sakit', sakit apa? Kamu mabok? 'Enggak, saya sakit'. Nggak tahu sakit apa. Apa gangguan jiwa, saya nggak tahu dah," kata Guntur menceritakan percakapannya dengan MAS, kepada awak media sesaat setelah kejadian, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (2/12/2024).