Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir Rob Masih Rendam Kawasan Muara Angke Jakut, Warga Masih Memilih Tak Mengungsi

Bencana alam banjir rob masih merendam di kawasan Pelabuhan Muara Angke tepatnya di Jalan Dermaga Ujung 2 Blok Empang Muara Angke, Jakarta Utara

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Erik S
zoom-in Banjir Rob Masih Rendam Kawasan Muara Angke Jakut, Warga Masih Memilih Tak Mengungsi
Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti
Suasana di kawasan Pelabuhan Muara Angke tepatnya di Jalan Dermaga Ujung 2 Blok Empang Muara Angke, Jakarta Utara yang masih terendam banjir rob pada Rabu (18/12/2024) 


Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi banjir rob akan semakin tinggi sekira tanggal 20 Desember 2024 mendatang.


Iswana mengimbau seluruh warga untuk selalu waspada dan ia sudan siagakan alat darurat seperti perahu karet atau sekoci dan lainnya.


"Apabila terjadi keadaan bencana atau darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112," imbuhnya.


BPBD DKI Jakarta telah berupaya menangani banjir rob di kawasan pesisir utara, terutama di Kota Tua, Muara Angke, Pluit, Ancol, dan sekitarnya. 


Isnawa Adji menjelaskan, banjir rob tersebut disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

Baca juga: Daftar Lokasi di Jakarta Utara yang Terdampak Banjir Rob, Termasuk Jalanan di Depan JIS


Selain itu, kata Isnawa, faktor lain karena penurunan tanah (land subsidence) serta perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan laut.


Penanganan banjir yang sudah dilakukan berupa pembangunan Infrastruktur Tanggul Laut (Giant Sea Wall), Peningkatan Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai, Pembangunan Waduk dan Sistem Penampungan Air, Pembangunan Sumur Resapan dan Pengelolaan Air Tanah, Sistem Peringatan Dini dan Monitoring, Pendidikan dan Sosialisasi kepada Masyarakat, Relokasi dan Penataan Kawasan, serta kolaborasi dengan pihak swasta.

Berita Rekomendasi


Menurut Isnawa, pengambilan air tanah yang berlebihan mengakibatkan penurunan permukaan tanah dan banjir rob di Pesisir Utara.


Oleh karena itu, Isnawa menyatakan perlu dilakukan perubahan signifikan dalam pengelolaan sumber daya air di Jakarta.


"Adapun tantangan besar selanjutnya adalah kenaikan permukaan laut dan perubahan iklim. Kondisi air laut yang semakin tinggi meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir rob," jelas Isnawa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas