Ucap Syukur Paul Damos di Lomba Seni Siswa Tingkat Nasional, Usaha Tak Mengkhianati Hasil
Paul rutin berlatih agar menampilkan pertunjukkan gitar yang maksimal di ajang tersebut dan menyandang juara 2.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paul Damos Hasoloan Limbong, siswa SMA Don Bosco 2, Jakarta Timur, menuai prestasi di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat nasional.
Ia mendapat posisi runner up untuk kategori gitar solo pada festival ini diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sesuai edaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI.
"Saya bersyukur dan senang. Juara di FLS2N bukanlah akhir tapi itu adalah awal bagi saya untuk mengembangkan bakat yang Tuhan berikan kepada saya," ucap Paul.
Benar kata pepatah bahwa usaha tak akan mengkhianati hasil.
Paul rutin berlatih agar menampilkan pertunjukkan gitar yang maksimal di ajang tersebut dan menyandang juara 2.
"Proses latihan adalah hal yang cukup sulit bagi saya, karena di dalam latihan saya berusaha untuk bertarung dengan diri saya sendiri, saya harus bisa menahan ego saya dengan melatih teknik yang sebenernya keliatan mudah namun butuh ketelitian yang kuat untuk menghasilkan suara yang indah," terang Paul.
Konsistensi, lanjut dia, juga menjadi salah satu yang harus menjadi perhatian.
"Tanpa adanya konsistensi saya tidak bisa bermain dengan baik, setiap harinya saya minimal harus berlatih 3 jam hanya untuk memperhatikan bagian-bagian kecil di dalam lagu yang saya mainkan," lanjut dia.
Kepala SMA Don Bosco 2 Pulomas, L. Asri Indah Nursanti, menilai prestasi Paul bukanlah hal yang diperoleh secara instan.
"Ada kegigihan, semangat dan daya juang yang tinggi dalam diri Paul. Paul memiliki keinginan yang kuat untuk menampilkan permainan musik yang terbaik," kata dia.
Menurut Ibu Asri, peran para guru di sekolah juga sangat mendukung dalam mendorong Paul untuk mengejar prestasinya secara optimal.
Albertus Ade Pratama, sebagai guru musik di sekolahnya. mengakui kegigihan tersebut.
Kata dia, musik memerlukan latihan yang konsisten, sambil menggunakan daya kreasi yang otentik, dan Paul berhasil memadukan keduanya dalam perlombaan ini.