Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Ibu-ibu di Jakarta Timur Begadang Siapkan Makan Bergizi Gratis untuk Siswa Sekolah

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah akan dimulai pada hari ini Senin (6/1/2025) di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Jakarta.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Ibu-ibu di Jakarta Timur Begadang Siapkan Makan Bergizi Gratis untuk Siswa Sekolah
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Para pelaku jasa katering yang diduga menjadi korban dugaan penipuan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Kediri, Senin (30/12/2024) dan (Kanan) Ilustrasi program Makan Bergizi Gratis. 

Selanjutnya, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat serta Sumatera Utara.

Dalam data tersebut, setiap SPPG atau dapur operasional di setiap Provinsi itu akan tersebar di beberapa Kabupaten dan Kota.

Beroperasi bertahap

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyatakan nantinya dapur-dapur tersebut akan beroperasi secara bertahap.

"Sedang dipersiapkan agar bertahap dapat dimulai besok," ujar Dadan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya agar menggunakan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari dalam negeri, dengan melibatkan koperasi hingga badan usaha milik desa (bumdes).

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi usai rapat bersama Prabowo di Istana Bogor, Jumat (3/1/2025)

Berita Rekomendasi

"Jadi arahan Presiden, (MBG) ini harus bahan bakunya harus dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Bukan impor," kata Budi.

Budi merinci pihaknya bakal melibatkan ribuan koperasi untuk menyukseskan program unggulan pemerintah. Ia juga mengaku telah mendata sebaran desa yang memproduksi beragam komoditas untuk menyokong MBG.

"Ada 1.923 koperasi yang siap menampung, siap berkontribusi dalam penyelenggaran makan bergizi gratis," kata Budi.

"Itu termasuk koperasi telur berapa; koperasi sayur; beras; koperasi ikan, dan sebagainya," sambungnya.

Selain itu, Budi juga menyebut desa berkontribusi menghasilkan berbagai kebutuhan seperti jagung, ikan nila hingga melon.

Ia menyatakan hal tersebut telah masuk dalam 20 persen dana desa yang dianggarkan untuk ketahanan pangan.

"Tapi yang pasti, tadi untuk ketahanan pangan makan siang bergizi itu dari dana desa. Tadi saya sampaikan, saya laporkan 20 persen dari Rp 71 triliun dana desa tahun 2025 untuk ketahanan pangan," jelas Budi.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas