Alasan Damkar Depok Putus Kontrak Sandi Butar Butar setelah 9 Tahun Bekerja
Sandi Butar Butar, pegawai Damkar Depok diputus kontrak kerjanya, sebelumnya sempat viral setelah videonya perlihatkan alat rusak.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Bobby Wiratama
Ada tiga petugas Damkar Depok yang diputus kontrak setelah setelah melalui evaluasi terhadap 140 petugas Damkar.
"Karena memang ada tiga orang yang kebetulan memang tidak diperpanjang lagi kontraknya, jadi tidak cuma satu (hanya Sandi)," ungkap Tesy.
Sementara itu, Sandi Butar Butar buka suara terkait kontrak kerja di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok yang tak diperpanjang.
Melalui rekaman video, Sandi meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto terkait nasibnya.
Tak hanya itu, Sandi mengaku, telah menerima suap dan meminta agar menangkapnya bersama orang yang telah memberikan suap.
“Pak Prabowo tolong saya pak, saya jujur-sejujurnya. Tangkap saya dan orang yang menyuap saya,” kata Sandi dalam rekaman video yang diterima TribunnewsDepok.com, Selasa.
“Saya mengakui menerima suap, tetapi saya memberikan ke panti asuhan, tempat ibadah dan teman teman anggota saya,” lanjutnya.
Baca juga: VIRAL Empat Petugas Damkar Diturunkan Cari Cincin Nikah yang Jatuh di Selokan Jakarta Pusat
Pernah Viralkan Video Alat Kerja Rusak
Sebelumnya, Sandi sempat viral setelah membongkar kerusakan peralatan di UPT Damkar Cimanggis.
Saat itu, Sandi melakukan ‘room tour’ memperlihatkan kerusakan peralatan damkar dan menyebarkannya di media sosial pada Juli 2024 lalu.
Ia mengenakan seragam Damkar berwarna biru lengkap dengan sepatu pantofel hitam.
Dalam video, ia tampak menunjukkan sejumlah peralatan yang rusak, seperti gergaji mesin yang rusak hingga rem tangan mobil blong tak berfungsi dengan baik.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat datang room tour di kantor Pemadam Kebakaran Kota Depok."
"Ya, silahkan untuk warga masyarakat Kota Depok, saya mohon maaf sekali. Setiap ada telepon di UPT kami dan UPT-UPT lainnya mengenai pohon tumbang. Bukan kami tidak mau mengerjakan, tapi sensor kami rusak," katanya.
"Ya, kami sudah bikin nota dinas berbulan-bulan yang lalu, tapi belum dibenahi. Mohon maaf untuk warga Kota Depok," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.