Rumpun Masyarakat Betawi Undang Hidayat Nur Wahid Pada Milad Ke-8
Dewan Pimpinan Pusat Rumpun Masyarakat Betawi (DPP RMB) mengundang Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) pada gelar acara Milad ke-8 RMB.
TRIBUNNEWS.COM - Dewan Pimpinan Pusat Rumpun Masyarakat Betawi (DPP RMB) mengundang Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) pada gelar acara Milad ke-8 RMB yang akan digelar besok, di Condet, Jakarta, Sabtu (14/10).
Undangan itu disampaikan Ketua Umum DPP RMB Nur Ali bersama rombongan delegasi DPP RMB dalam pertemuan dengan HNW di Ruang Kerja Pimpinan MPR RI, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (13/10).
Menurut Nur Ali, Perayaan Milad ormas RMB yang ke 8 akan diisi berbagai pegelaran budaya Betawi dan juga daerah lain untuk membangkitkan semangat nasionalisme, persatuan anak negeri.
“Kita akan adakan gelaran tari-tarian daerah, silat, musik, macam-macam kuliner khas Betawi seperti bir pletok dan lainnya. Juga santunan pada anak yatim, pemberian penghargaan kepada pendiri ormas. Acara ini dibuat khusus sekaligus ingin mensosialisasikan budaya Betawi sebagai salah satu kekayaan nasional. Juga untuk diketahui generasi muda Betawi agar tidak lupa akan jati dirinya terutama sukunya. Insya Allah Wakil Gubernur Jakarta terpilih Sandiaga Uno akan hadir,” katanya dengan logat Betawi kental.
Dalam kesempatan itu Nur Ali juga menyinggung soal rasa bersyukur masyarakat Betawi khususnya dan masyarakat Jakarta pada umumnya atas terpilihnya Gubernur DKI Jakarta yang baru yang sebentar lagi akan dilantik.
“Saya sangat mengapresiasi undangan DPP RMB. Namun, sangat saya sayangkan, dikarenakan pada hari itu, saya ada keperluan lanjutan di rumah sakit masalah kesehatan saya. Namun, saya sangat apresiasi dan berharap acara akan sukses dan bermanfaat untuk semua,” ungkap Hidayat Nur Wahid.
Berbicara soal Gubernur DKI Jakarta, HNW berharap disikapi dengan biasa-biasa saja. Pihak yang menang jangan mencela yang kalah, dan pihak yang kalah harus legowo.
Sebab, Pilkada DKI Jakarta itu bukan satu-satunya Pilkada, masih banyak pilkada lainnya selain di DKI Jakarta. Yang patut disyukuri adalah Pilkada tersebut tidak menimbulkan kejadian-kejadian anarkis serta konflik-konflik tajam seperti yang selama ini dikhawatirkan.
“Jadi kalah menang adalah hal biasa. Dalam kompetisi pasti ada yang kalah dan menang, yang penting kemenangan dan kekalahan itu harus disikapi dengan bijak. Pilkada sudah selesai, dan sudah terpilih Gubernur serta Wakil Gubernur baru, kita tinggal mendukung program kerja mereka untuk membangun daerah semoga lebih baik dari Gubernur sebelumnya, dengan catatan selain didukung harus dikawal dan diingati,” tandasnya.