Hadiri Diponegoro Law Fair 2018, Ma'ruf Cahyono: Pemuda Diajak Berkarya dan Berkontribusi
Sekretaris Jenderal MPR RI Maruf Cahyono sangat mengapresiasi kegiatan Diponegoro Law Fair 2018 (DLF 2018) bertema 'Hukum, Moralitas dan Kekuasaan'
Editor: Content Writer
Sekretaris Jenderal MPR RI Maruf Cahyono sangat mengapresiasi kegiatan Diponegoro Law Fair 2018 (DLF 2018) bertema 'Hukum, Moralitas dan Kekuasaan' hasil kerjasama MPR RI dengan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (FH Undip) yang digelar di Hari Sumpah Pemuda, Minggu (28/10/2018).
Berbagai kegiatan dalam DLF 2018 yang diikuti sekitar 24 perguruan tinggi negeri dan swasta perwakilan beberapa provinsi yakni Seminar Nasional, lomba Debat Internal, Debat Nasional, Contract Drafting dan Legislative Drafting, menurut Ma'ruf Cahyono sangat luarbiasa bermanfaat.
"Atas nama Pimpinan MPR, saya berterima kasih kepada FH Undip. Sebab, dengan kegiatan tersebut secara langsung atau tak langsung membantu tugas-tugas MPR yang diamanahkan UU MD3 antara lain terkait pengkajian terhadap ketatanegaraan, melakukan pengkajian konstitusi, menyerap aspirasi masyarakat dan sekaligus melakukan pendidikan konstitusi serta politik kepada masyarkat," katanya.
Diungkapkan Ma'ruf, kegiatan tersebut semakin luarbiasa dan akan berdampak bagus karena dilakukan di momen tepat untuk pemuda Indonesia yakni Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.
"Di hari itu, generasi muda diajak untuk betul-betul berkarya sesuatu yang penting dan fundamental terkait tugas-tugas MPR," ucapnya.
Dalam proses berjalannya kegiatan terutama saat lomba, terlihat luarbiasanya kemampuan intelektualitas para peserta, yang intinya mampu memberikan kontribusi dalam bentuk analisa dan wacana berpikir mengembangkan konsepsinya untuk kepentingan memberikan masukan terkait dengan implementasi nilai-nilai moral, implementasi hukum dan Kekuasaan.
"Kita saksikan bersama tadi betapa anak-anak muda ini mampu mengembara di alam pemikiran yang sangat filosofis dibidang hukum, politik bahkan sosiologis," imbuhnya.
Para anak muda itu, lanjut Ma'ruf, bisa menangkap ada kesenjangan terkait moral, hukum dan kekuasaan yang sangat saling terkait di Indonesia . Keterkaitannya adalah hukum harus berlandaskan moral dan kekuasaan harus berlandaskan hukum.
"Mereka para peserta mampu menangkap itu semua. Sehingga menjadi satu khasanah dan wacana yang bisa ditangkap MPR menjadi satu konseptual pemikiran yang bagus yang tentu akan memperkaya tugas-tugas MPR ke depannya," tandasnya.
Dalam kegiatan DLF 2018 tersebut, Ma'ruf Cahyono didaulat menjadi anggota Dewan Juri lomba Debat Nasional, menutup secara resmi rangkaian DLF 2018 dan memberikan hadiah secara simbolik kepada para Juara lomba Debat Nasional DLF 2018 yakni Universitas Brawijaya sebagai Juara 1 dan Universitas Katolik Parahiyangan sebagai runner up serta memberikan hadiah Juara Umum DLF 2018 kepada Universitas Negeri 11 Maret.
Acara DLF 2018 yang digelar di aula BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, Minggu (28/10/2018) ini sendiri adalah dalam rangka kegiatan Pekan Hukum Nasional FH Undip sejak tanggal 26-28 Oktober 2018.
Selain dihadiri oleh Sesjen MPR, juga dihadiri Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI Prof. Hendrawan Supratikno, Kepala Biro Pengkajian Setjen MPR RI Yana Indrawan, perwakilan Rektor Undip, jajaran civitas akademika FH Undip serta disaksikan ratusan mahasiswa Undip dan mahasiswa perguruan tinggi seputar Kota Semarang. (*)