Idris Laena: Festival Seni Reog dan Kuda Lumping di Riau, Wujud Kebhinnekaan Indonesia
Anggota MPR RI Ir. H. Muhammad Idris Laena mengapresiasi peran aktif serta respon tokoh masyarakat dan ratusan masyarakat Kecamatan Enok, Kabupaten In
Editor: Content Writer
Anggota MPR RI Ir. H. Muhammad Idris Laena mengapresiasi peran aktif serta respon tokoh masyarakat dan ratusan masyarakat Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau dalam gelar Festival Seni Budaya Reog dan Kuda Lumping.
Festival yang digelar di lapangan kompleks Kecamatan Enok, Sabtu (6/4/2019) tersebut dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui pagelaran seni budaya.
Diungkapkan Idris Laena, akulturasi budaya yang terjadi antara dua budaya yang berbeda yakni budaya Jawa Timur (Reog dan Kuda lumping) dan Melayu Riau, terasa sangat kental berpadu harmonis mencerminkan Pancasila.
"Kondisi seperti itulah yang menjadi tujuan utama Sosialisasi Empat Pilar MPR yakni menjaga dan merawat kebhinekaan Indonesia serta lebih menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan yang memang sudah menjadi kekayaan bangsa kita," katanya.
Melihat fakta tersebut, Idris Laena mengajak seluruh masyarakat Indragiri Hilir juga seluruh masyarakat Indonesia bersyukur bahwa para pendiri bangsa Indonesia merumuskan dan menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara yang diakui bangsa-bangsa lain sangat unik sebab mampu merangkul dan merekatkan berbagai perbedaan yang sangat besar di Indonesia.
"Kita harus bangga luarbiasa untuk para pendiri bangsa kita itu. Di dalam Pancasila ada nilai agama, ada nilai kemanusiaan, ada nilai kebangsaan, nasionalisme, toleransi antar sesama, intinya Pancasila adalah ideologi yang tepat untuk bangsa kita," ujarnya.
Dari sisi politik dan demokrasi, diungkapkan Idris Laena, Indonesia menganut demokrasi Pancasila. Demokrasi tersebut menempatkan posisi rakyat dalam 'kasta' tertinggi dan sangat terhormat yakni memegang kedaulatan tertinggi negara.
Karena rakyat memegang kedaulatan tertinggi maka mulai dari Presiden, anggota legislatif, Gubernur, Bupati, Walikota sampai kepala desa semua atas pilihan rakyat.
Itulah luarbiasanya demokrasi Indonesia, rakyat ditempatkan di posisi yang sangat tinggi tidak seperti negara lain terutama yang bersistem monarki dimana rakyat tidak memiliki kekuatan apapun dalam menentukan kepemimpinan nasional.
"Jadi di Indonesia yang sangat berkuasa di negeri ini adalah rakyat. Rakyatlah yang menentukan arah perjalanan bangsa ini. Bahkan siapapun bisa menjadi pemimpin, rakyat Indragiri hilirpun atau daerah lainnya memiliki kesempatan yang sama asal memiliki kemampuan serta dipercaya rakyat," ucapnya.
Melihat betapa begitu tingginya kedaulatan rakyat, Idris laena berharap agar konsep demokrasi yang sudah dijalankan tersebut terus bisa dipertahankan dan dijaga terus. Untuk itulah Sosialisasi Empat Pilar MPR yang terus digencarkan MPR ke berbagai wilayah Indonesia menjadi sangat penting dan menjadi lebih penting lagi di momen Pemilu Serentak 2019.
"Jangan sampai karena berbagai perbedaan pilihan, persatuan dan kesatuan yang telah susah payah dirajut para pendiri bangsa menjadi hancur lebur, itu sangat disayangkan sekali. Kami di MPR tidak ingin hal itu terjadi, untuk itu kami bersepakat agar Sosialisasi makin digencarkan menjelang pemilu agar kita semua dalam pemilu masih diingatkan tentang NKRI kita serta kebhinekaan kita," tandasnya.
Festival seni reog dan kuda lumping sendiri dimulai setelah sesi pembukaan secara resmi melalui pemukulan gong oleh Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan didampingi Idris Laena, Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga dan Layanan Informasi Biro Humas Setjen MPR RI Muhammad Jaya, Ketua DPRD Provinsi Riau Septina Primawati, anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir Edy Haryanto dan Camat Kecamatan Enok Kaharudin serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Masyarakat sekitar dengan berbagai latar belakang dan suku menyemut sangat antusias menyaksikan festival kebudayaan dan seni reog serta kuda lumping walaupun saat itu lokasi festival diguyur hujan gerimis. (*)