Bamsoet Berikan Bantuan Kepada Ratusan Guru Ngaji
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan bantuan sosial kepada 360 guru ngaji, baik ustad maupun ustadzah, di wilayah DKI Jakarta. Selain karena para
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan bantuan sosial kepada 360 guru ngaji, baik ustad maupun ustadzah, di wilayah DKI Jakarta. Selain karena para guru ngaji juga terdampak pandemi Covid-19, pemberian bantuan juga dalam rangka berbagi kasih menyambut bulan suci Ramadhan 1441 H yang tinggal dua hari lagi.
"Para guru ngaji adalah pahlawan yang bukan hanya menyelamatkan kehidupan dunia kita, melainkan juga kehidupan di akhirat kelak. Berkat merekalah, kita bisa mengenal hijaiyah, membaca iqro, hingga fasih membaca dan mengamalkan isi Al Quran. Walau terkadang mendapat imbalan yang tak seberapa, namun mereka tetap ikhlas mengajar anak didiknya," ujar Bamsoet usai memberikan bantuan, di Kelurahan Batu Ampar Condet, Kramat Jati Jakarta Timur, Rabu (22/4/20).
Turut hadir antara lain Ketua Umum dan Sekjen Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas Dwi Aroem Hadiatie dan Ratu Dian serta Ketua Daiyah Muslimat Nahdlatul Ulama Ustadzah Maryam Masyud.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini tak menampik bahwa terkadang sebagian dari kita justru seringkali melupakan jasa orang yang ikhlas, seperti para guru ngaji. Karenanya bantuan tersebut diharapkan membantu mereka tersenyum menjalani Ramadan di tengah pandemi Covid-19.
"Memuliakan para guru ngaji adalah bagian dari memuliakan ilmu pengetahuan. Ilmu lah yang membuat seorang anak manusia tak tersesat. Ilmu menjadi pegangan hidup di dunia maupun di akhirat. Jangan pernah sekalipun melupakan apalagi menyepelekan jasa para guru ngaji," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menilai, Ramadan kali ini menjadi ujian bagi umat islam lantaran diselimuti pandemi Covid-19 yang membuat berbagai aktifitas keagamaan tertahan. Bukan hanya umat muslim di Indonesia, melainkan juga di dunia.
"Kejadian ini sekaligus menjadi renungan bersama bagi kita. Apakah keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT masih kuat, walaupun tak bisa beribadah ke masjid atau mushola. Begitupun dengan semangat bersedekah, apakah kita masih tetap bisa memperhatilan lingkungan sekitar atau justru karena Covid-19 kita malah jadi lebih egois menimbun bahan makanan untuk diri sendiri," pungkas Bamsoet.