Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fadel Muhammad: Covid-19 Bukan Penghalang dalam Mempersiapkan Rancangan Haluan Pembangunan Nasional

Hal tersebut diungkapkan Fadel Muhammad dalam upaya menyerap aspirasi MPR dalam acara ‘Temu Pakar’ di Universitas Brawijaya

Editor: Content Writer
zoom-in Fadel Muhammad: Covid-19 Bukan Penghalang dalam Mempersiapkan Rancangan Haluan Pembangunan Nasional
Istimewa
Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad 

TRIBUNNEWS.COM - Para Guru Besar Universitas Brawijaya (UB) dari berbagai fakultas pada 7 Juni 2021 memenuhi salah satu ruangan Gedung Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB, Kota Malang, Jawa Timur. Secara bergilir mereka memaparkan pendapat, sesuai dengan disiplin ilmunya, bagaimana membangun bangsa dan negara.

Acara yang dihadiri oleh Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad itu merupakan salah satu bentuk serap aspirasi MPR dalam acara ‘Temu Pakar’. Temu Pakar di UB kali ini mengambil tema ‘Kajian Tentang Pokok-Pokok Pikiran Haluan Negara (PPHN) Sebagai Arah Perencanaan Dan Pengembangan Nasional’.

Fadel Muhammad menuturkan ia bersyukur pada hari ini bisa bertemu dan berkumpul dengan para guru besar untuk membahas sesuatu yang menjadi perbincangan di tingkat nasional, “yaitu PPHN”, ungkapnya. Diceritakan pada masa Orde Lama dan Orde Baru, bangsa ini memiliki sesuatu yang disebut ‘haluan negara’. Haluan negara disebut dibahas di MPR, hasilnya berupa garis-garis besar haluan negara. Garis-garis besar haluan negara ini selanjutnya menjadi pegangan pemerintah dalam pembangunan. “Garis-garis besar haluan negara dalam masa Orde Baru dijabarkan dalam rencana pembangunan, seperti Repelita”, paparnya.

Dalam masa selepas Presiden Soeharto berkuasa, garis-garis besar haluan negara dihapus. Akibat tidak adanya pedoman atau panduan dalam pembangunan, menurut Fadel Muhammad, proses pembangunan yang ada menjadi tumpang tindih dan konflik antara pemerintah pusat dan daerah. Tak hanya itu, sering terjadi ketidaksinkronan antara kebijakan pemerintah pusat dan daerah. “Sebab baik presiden, gubernur, bupati, dan walikota memiliki visi dan misi masing-masing”, paparnya.

Dari semua yang ada itulah, banyak pihak agar bangsa ini memiliki kembali haluan negara. “MPR saat ini menyerap berbagai aspirasi terkait haluan negara”, paparnya. Diakui membuat haluan negara tidak mudah. Untuk itu Fadel Muhammad meminta masukan kepada para guru besar di UB. “Haluan negara ini kelak akan menjadi pegangan dalam pembangunan”, ujarnya.

Masukan yang diharapkan, menurut Fadel Muhammad, adalah bagaimana agar pembangunan ke depan berkesinambungan. “Kita harapkan pembangtunan yang ada saling terkait”, paparnya. Masukan dari para guru besar adalah apa yang mesti dilakukan, dibangun, dan dikerjakan.

Diakui saat ini ummat manusia mendapatkan tantangan yang besar, yakni pandemi Covid-19. Meski ada Covid-19, Fadel Muhammad menegaskan jangan sampai hal yang demikian membuat kita tidak mempersiapkan PPHN. “Maka saya datang ke UB untuk diskusi terkait masalah PPHN”, ungkapnya. Masukan yang ada akan digunakan MPR sebagai bahan perumusan haluan negara. Haluan negara menurut alumni ITB itu memastikan satu pedoman arah pembangunan, jelas dalam perencanaan, penyusunan, dan evaluasi dalam pembangunan nasional. Haluan negara ini juga tidak tergantung pada presiden tetapi menjadi pegangan pembangunan sampai jangka panjang hingga 50 tahun.(*)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas