Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid Jadi Wisudawan Terbaik Program Doktor IPDN 2021
Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu harus belajar teori-teori ilmu pemerintahan dan masalah-masalah organisasi.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG – Wakil Ketua MPR RI Dr Jazilul Fawaid SQ MA dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Program Doktor Ilmu Pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Gus Jazil meraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,86 dan predikat ujian Cumlaude.
Acara prosesi wisuda digelar di Lapangan Parade Abdi Praja Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu pagi (31/7/2021) dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Gus Jazil–sapaan akrab Jazilul Fawaid–datang didampingi sang istri tercinta, Chalimatus Sa’diyah.
Gus Jazil menjalani prosesi wisuda bersama 1.734 wisudawan. Rinciannya, 22 wisudawan Program Doktor (S-3), 129 wisudawan Program Magister Terapan Ilmu Pemerintahan (S-2), 54 wisudawan Program Profesi Kepamongprajaan, 148 wisudawan Program Sarjana Ilmu Pemerintahan (S-1), dan 1.381 wisudawan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan (D-IV).
Gelar doktor dari IPDN merupakan gelar doktor kedua yang diraih Gus Jazil, setelah sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga berhasil menggondol gelar doktor dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia pada Februari 2020 lalu.
Gus Jazil berhasil menyandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari IPDN setelah sebelumnya menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor pada Selasa (25/8/2020) lalu. ”Saya bersyukur setelah hampir setahun lalu lulus Program Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN, kali ini akhirnya bisa diwisuda,” ungkapnya.
Bagi Gus Jazil, prestasi akademik ini memiliki makna tersendiri. Dia ingin apa yang diraihnya bisa menjadi contoh buat keluarganya, terutama bagi keempat putra putrinya, M. Hilman Mufidi, Ganis Samahah, Kemal Amjad Mahdavi, dan Hilma Aqila.
”Alhamdulillah, kami catat prestasi akademik ini sebagai success story buat keluarga saya. Penghargaan ini menjadi momentum terbaik saya selama menempuh jenjang pendidikan. Saya jadikan penghargaan ini sebagai ungkapan terima kasih saya dan motivasi untuk istri dan anak-anak agar berjuang sampai puncak jenjang akademik,” katanya.
Secara khusus, Gus Jazil juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran civitas akademik IPDN, Mendagri, DPP PKB, pimpinan dan anggota MPR RI. ”Serta terima kasih kepada para pihak yang telah membantu proses doktoral saya,” tuturnya.
Di tengah krisis Covid-19, kata Gus Jazil, tantangan bagi para ahli ilmu pemerintahan adalah bagaimana bisa memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah agar dapat bekerja secara efektif, efisien dan tepat sasaran. ”Saat ini, tugas pemerintah sangatlah berat tanpa kebersamaan dan dukungan yang kuat dari semua komponen masyarakat. Semoga kita segera dapat mengatasi keadaan akibat pandemi,” harapnya.
Sebelum mendapat gelar doktor dari IPDN dan UNJ, bapak empat anak ini lebih dulu menempuh program S2 di Institut Ilmu Al-Quran Jakarta dan program S1 di Fakultas Syariah PTIQ Jakarta. Pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu berharap ilmu-ilmu yang telah ditekuni dapat bermanfaat bagi dirinya, keluarga, dan yang lebih utama bermanfaat bagi orang banyak. ”Sebagai santri, dalam tradisi pesantren ada ungkapan, Ya Allah hindarkanlah kami dari ilmu yang tidak bermanfaat,” tutur lulusan Pondok Pesantren Ihyaul Ulum, Gresik, Jawa Timur ini.
Gus Jazil berhasil menyelesaikan program S3 di IPDN setelah menjalani pendidikan selama empat tahun. Dia berharap apa yang didapatkan di IPDN bakal menjadi bekal bagi dirinya untuk bisa lebih berkhimat dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Pimpinan MPR maupun tugas-tugas kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan lainnya.
Dalam menempuh program S3 ilmu pemerintahan, Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu harus belajar teori-teori ilmu pemerintahan dan masalah-masalah organisasi. Dia menjelaskan judul disertasi diambil sebelum dirinya menjadi Wakil Ketua MPR yakni ‘Pengaruh Iklim Organisasi, Koordinasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepemimpinan Kolektif Kolegial di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia’. Dari disertasi itu, dirinya menyebut 10 pimpinan yang ada di MPR, 9 fraksi dan satu kelompok DPD, membuat semua aspirasi terwakili.
“Hal demikian membuat situasi menjadi kondusif,” paparnya.
Sementara itu, Rektor IPDN Hadi Prabowo dalam sambutannya mewakili Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, berharap para lulusan IPDN yang telah diwisuda dalam mengamalkan ilmu yang didapatkannya secara maksimal untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
”Kalian harus bangga karena sudah menjalani pendidikan di IPDN selama ini. Khusus untuk yang menempuk pendidikan S1 dan Diploma, kalian sudah didanai oleh negara, harus bisa berbakti kepada bangsa dan negara tanpa pamrih. Sebagai bentuk terima kasih, kalian harus siap bekerja dimanapun berada dan memiliki daya tahan dan daya uji untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,” tuturnya.
Kepada para Doktor Ilmu Pemerintahan dan Magister Terapan, Hadi berharap agar mereka bisa mengamalkan apa yang telah dipelajari di IPDN dalam pekerjaannya dengan standar kinerja tinggi, penuh pengabdian, dan selalu bisa menjaga almamater IPDN.