Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Transformasi Budaya Kerja di Lingkungan Kementerian BUMN

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo apresiasi komitmen Kementerian BUMN dalam mendorong transformasi budaya kerja di lingkungan BUMN.

Editor: Content Writer
zoom-in Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Transformasi Budaya Kerja di Lingkungan Kementerian BUMN
Doc. MPR
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam acara AKHLAK Award BUMN Tahun 2022 yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Selasa (5/7/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kesungguhan dan komitmen Kementerian BUMN, dalam mendorong transformasi budaya kerja di lingkungan Kementerian BUMN.

Komitmen ini tercermin dari penyelenggaraan Award BUMN secara periodik setiap tahun yang diselenggarakan oleh ACT Consulting, sebuah lembaga konsultan yang kompeten dan kredibel, dengan menggunakan metode pemetaan dan pengukuran AKHLAK Culture Health Index.

"Hadirnya nilai-nilai dasar AKHLAK, yang merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, berangkat dari kesadaran dan komitmen untuk meningkatkan budaya kerja, yang menjunjung tinggi profesionalisme, mengedepankan prinsip efisiensi, dan berorientasi pada capaian hasil yang berkualitas," ujar Bamsoet dalam acara AKHLAK Award BUMN Tahun 2022 yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Selasa (5/7/2022).

Turut serta antara lain Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin, Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nurul Ghufron serta Founder ACT Consulting Ary Ginanjar Agustian.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini memaparkan, nilai-nilai dasar AKHLAK yang menjadi pondasi budaya kerja ini harus menjadi visi bersama.

Agar pada setiap proses bisnis, mulai dari hulu hingga ke hilir, menjadi proses dan mekanisme kerja yang terintegrasi. Di mana setiap pemangku kepentingan yang terlibat, dapat saling mendukung dan saling berkontribusi dalam sebuah kohesi kinerja yang solid.

"Budaya kerja yang Amanah, melingkupi aspek kepercayaan, kejujuran, dan integritas. Budaya kerja yang Kompeten, merujuk pada kemampuan untuk memenuhi standar pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan perilaku. Budaya kerja yang Harmonis, mengamanatkan keterpaduan dan integrasi dalam menyikapi keberagaman dalam lintas unit organisasi," kata Bamsoet.

Berita Rekomendasi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, budaya kerja yang Loyal, meniscayakan sikap supportif pada setiap garis kebijakan, dan 'tegak lurus' pada visi-misi organisasi.

Budaya kerja yang Adaptif, mendorong kemampuan untuk menyesuaikan diri dan menghadirkan inovasi untuk menjawab perubahan dan dinamika lingkungan.

Budaya kerja yang Kolaboratif, mengedepankan prinsip 'kerjasama' dan 'kerja bersama', mengutamakan kerja kolektif dan inklusif, serta mengesampingkan ego sektoral.

"Tentu saja, sebagus apa pun nilai-nilai dasar kita formulasikan, hanya akan menjadi slogan dan jargon tanpa makna, jika tidak diimplementasikan secara nyata. Inilah pentingnya dilakukan review dan evaluasi secara periodik, untuk memastikan bahwa kita berada di jalur dan arah yang tepat, dalam mentransformasikan nilai-nilai AKHLAK tersebut menjadi budaya kerja. Karena muara dari transformasi budaya kerja, tentu pada akhirnya akan tercermin dari capaian dan hasil kinerja," urai Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum SOKSi ini menambahkan, hasil kinerja itulah yang dapat dilihat pada Kementerian BUMN.

Dari aspek kinerja keuangan, pada tahun 2021 BUMN mencatatkan capaian yang luar biasa, dengan menghasilkan laba bersih Rp 126 triliun. Meningkat hampir 10 kali lipat dari capaian tahun 2020 yang hanya sebesar Rp 13 Triliun.

"Gambaran di atas sangat paradoks dengan kenyatan bahwa pada tahun 2021, Kementerian BUMN mendapatkan dukungan anggaran minimalis sebesar Rp 197 miliar, lebih kecil dibandingkan dengan alokasi anggaran Kementerian lain. Sedangkan total aset yang dikelola mencapai Rp 8.998 Triliun. Ini mengisyaratkan pesan penting, bahwa dukungan anggaran yang minimal, tidak boleh menjadi penghalang untuk meraih kinerja yang optimal," pungkas Bamsoet. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas