Perolehan Suara Din Syamsuddin Sempat Berhenti di Angka Lahir Muhammadiyah
Suara Din Syamsuddin terhenti saat angka 1.912, angka yang sama dengan kelahiran Muhammadiyah yang didirikan Ahmad Dahlan tahun 1912 silam.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Dari hasil penghitungan suara pemilihan 13 anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2010-2015 yang berlangsung di lantai II Gedung AR Fakhruddin A, kampus UMY, Yogyakarta, Selasa (6/7/2010) dini hari, nama Din Syamsudin berada di posisi pertama dengan raihan 1.915 suara.
Namun, di balik proses menuju jumlah tersebut, sempat diwarnai kejadian unik karena perolehan angka suara Din Syamsuddin terhenti saat angka 1.912, sebagaimana terlihat dari layar besar yang dipampang di lantai I Gedung AR Fakhruddin A, Kampus UMY. Menjadi unik, karena jumlah perolehan suara ini sesuai dengan kelahiran Muhammadiyah yang didirikan Ahmad Dahlan tahun 1912 silam.
Hal ini terjadi karena proses penghitungan sempat dianggap selesai, sebelum dikonfirmasikan ada empat kartu suara yang belum ternomori, dan terekapitulasi. “Masih terdapat empat kartu suara yang belum terekapitulasi karena masalah penomoran, sehingga kita masih harus memasukkan surat suara yang terlewat tersebut,” jelas Sekretaris Panitia Pemilihan Muktamar Muhammadiyah, Budi Setiawan.
Setelah input data dilanjutkan, tak berselang lama, suara Din kembali naik perlahan dan berhenti pada angka 1.915 suara.
Dalam proses penghitungan suara ini, hanya ada satu suara yang tidak masuk ke dalam kotak suara, sehingga surat suara yang masuk berjumlah 2.223 surat suara dari yang seharusnya 2.224 surat suara. Tercatat surat suara yang sah 2.186, dan suara tidak sah 37 suara, dan total suara sebanyak 28.418.