Ketum Soksi Desak Kapolri Tuntaskan Kasus HKBP
Ketua umum Depinas SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Ade Komaruddin
Penulis: Johnson Simanjuntak
"Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri harus mengusut tuntas pelaku kriminalisasi tersebut," tegas Ade Komaruddin, yang juga sekretaris Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR RI, di Jakarta, Senin (13/9/2010).
Ade yang juga salah satu ketua DPP Golkar menyatakan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang menimpa pemuka gereja HKBP itu. Baginya, perbuatan itu murni kriminal dan bukan kekerasan terhadap agama.
"Karena pada prinsipnya, setiap agama manapun tidak menghalalkan kekerasan, apalagi Islam selalu menjunjung tinggi prinsip ukhuwah islamiyah (persaudaraan keislaman), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan). Siapapun pelakunya harus diusut dan diberikan ganjaran sesuai hukum yang berlaku,” tandas Ade.
Menurut Akom, panggilan Ade Komaruddin, tindakan anarkisme terhadap jemaat yang sedang menjalankan ibadah memiliki motif yang sengaja untuk memecah belah kerukunan antarumat beragama, apalagi saat ini masih dalam suasana Idul Fitri.
"Kemungkinan ada motif politik tertentu dibalik kejadian itu yang sengaja dilakukan untuk memancing emosi masyarakat, sehingga menciderai keharmonisan kerukunan antar umat beragama di Indonesia," ujarnya.
Dia berharap, semua pihak menahan diri sehingga tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana dan menjadikan persoalan ini sebagai isu politik.
Akom khawatir, kalau persoalan ini tidak diselesaikan secara tuntas, menjadi preseden bagi kerukunan antar umat beragama, sekaligus tidak memberikan kepastian hukum dan jaminan kebebasan bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya masing-masing.
Sementara Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto juga mendesak Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengusut tuntas penusukan terhadap pimpinan Gereja HKBP di Bekasi supaya masalahnya tidak melebar menjadi isu SARA.
"Langkah itu untuk mencegah agar kasus serupa tidak terulang lagi. Selain itu juga untuk mencegah adanya pihak-pihak tertentu yang mau bermain di air keruh. Saya lihat, tanda-tanda ke arah itu sudah mulai muncul, oleh karena itu perlu tindakan cepat untuk menuntaskan masalah ini,"’ tegas Setya Novanto, yang juga Bendahara Golkar.