Penetapan Sultan Sebagai Gubernur Harga Mati!!!
"Penetapan adalah harga mati," tegas Bupati Bantul Sri Suryawidati saat ditemui Tribun Jogja di resepsi pernikahan putra Ketua MK.
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - "Penetapan adalah harga mati," tegas Bupati Bantul Sri Suryawidati saat ditemui Tribun Jogja di resepsi pernikahan putra Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD di Auditorium UIN Sunan Kalijaga, Selasa (7/12/2010) siang.
Didampingi suaminya, Idham Samawi, orang nomor satu di Kabupaten Bantul itu mengatakan rakyat Yogyakarta, khususnya masyarakat Bantul mendukung sepenuhnya penetapan Sultan Hamengkubuwono X sebagai Gubernur DIY.
"Rakyat Bantul siap mendukung Sultan. Penetapan tidak bisa lagi diubah-ubah," tegasnya.
Ida mengatakan, jika pemerintah mau merunut pada bukti sejarah, keistimewaan Yogyakarta dan posisi Sultan tidak perlu lagi dipermasalahkan. "Sejak ratusan tahun lalu, Sultan adalah pemimpin bagi masyarakat Yogyakarta. Posisinya tidak akan mempengaruhi proses demokrasi yang sedang berlangsung sekarang ini," ujarnya.
Pernyataan Ida dipertegas Idham Samawi, yang juga mantan Bupati Bantul. Suami Ida ini menyatakan sebagian rakyat Yogyakarta tidak sepenuhnya mengerti isi dari RUUK DIY, yang terpenting bagi mereka adalah figur pemimpin yang bisa mengayomi masyarakat Yogyakarta. "Masyarakat itu tidak banyak yang tahu tentang enam butir dari isi RUUK. Yang penting bagi kami adalah esensinya, yaitu kepemimpinan Sultan," ujarnya.
Idham menambahkan kalau dibutuhkan, ia bersama rakyat Bantul siap turun jalan untuk mendukung penetapan. "Kami akan mendesak DPRD mengenai penetapan ini. Kami juga siap untuk melakukan kembali Pisowanan Agung, seperti dua tahun lalu saat Sultan mau mengundurkan diri dari jabatannya sebagai gubernur," tegasnya.(*)