Jamaah Dari Kalsel Belum Ditemukan
Sembilan hari sudah Takeyanie Pacong Wennah hilang di Madinah. Jamaah asal Tanahbumbu Kalsel itu belum berhasil ditemukan.
Editor: Anita K Wardhani
Kepala Pengamanan Daker Madinah Letkol Kasmudi Ikhsamudin Salam menyatakan, pihaknya telah melakukan berbagai usaha untuk menemukan Takeyanie. Tim keamanan antara lain bekerja sama dengan Kementerian Haji Arab Saudi, kepolisian Madinah melakukan pencarian ke berbagai tempat ziarah, dan sekitar Masjid Nabawi. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.
"Kita sudah cari ke Masjid Quba, Masjid Qiblattain, Jabal Uhud, tempat-tempat ziarah lain yang mungkin didatangi jamaah, tapi belum berhasil," kata Kasmudi di Kantor Haji Indonesia Madinah, Senin (13/12/2010).
Selain ke tempat ziarah, Takeyanie juga akan dicari ke sejumlah rumah sakit di Madinah. Tim Keamanan akan berkoordinasi dengan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) untuk mengecek kemungkinan pria berusia 62 tahun tersebut berada di RS di Madinah.
Menurut Kasmudi, Takeyanie sudah sering terpisah dari rombongannya saat berada di Makkah. Maka pada Minggu (12/12/2010) kemarin, saat Kasmudi berada di Makkah, ia menyempatkan diri mencari Takeyanie.
Saat berada di Masjidil Haram, kebetulan ada seorang pria yang mirip kakek asal Betung, RT 4 Kec. Kosan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu. Namun ternyata si pria tersebut bukan Takeyanie. "Saya dekati dan saya tanya namanya, ternyata namanya Ridwan, jadi bukan," ujar Kasmudi.
Jika sampai 21 Desember mendatang Takeyanie belum juga ditemukan, kasus akan diserahkan kepada Kementerian Haji Arab Saudi. "Kita serahkan pada Kementerian Haji untuk melakukan pencarian," terang Kasmudi.
Takeyanie terpisah dari kloternya usai melaksanakan salat Isya di Masjid Nabawi, Sabtu (4/12/2010) lalu. Saat itu jamaah dengan paspor V202350 itu meninggalkan tiga kerabatnya yang sedang berbelanja di pertokoan di dekat hotelnya, Retaj Madinah.
Dua hari setelah hilang ia sempat menelepon keluarga di Indonesia dan mengatakan kalau dia hilang. Tapi sekarang teleponnya sudah tidak aktif. Saat terakhir sebelum hilang Takeyanie memakai jaket hitam, celana hitam, peci hitam dan surban warna abu-abu yang dikalungkan di leher. Ia juga bawa tas paspor yang isinya ada uang sekitar Rp 15 juta.(MCH)