Marzuki Alie Tak Bermaksud Mendiskreditkan Rakyat Kecil
etua DPR RI, Marzuki Alie, mengaku tak bermaksud mendiskreditkan rakyat kecil, ketika menyatakan polemik soal pembangunan gedung baru DPR
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI, Marzuki Alie, mengaku tak bermaksud mendiskreditkan rakyat kecil, ketika menyatakan polemik pembangunan gedung baru DPR RI, urusan elite, bukannya urusan rakyat kecil.
Adapun yang sebenarnya ingin disampaikan oleh dirinya, terang Marzuki, bahwa polemik pembangunan gedung baru DPR RI jangan libatkan rakyat kecil, yang sudah bosan dengan riuh rendah polemik politik di Indonesia.
"Saya sering ketemu masyarakat di desa mereka bosen dengan ribut-ribut terus polemik, jangan polemik DPR itu libatkan rakyat, mereka butuh kedamaian," ujar Marzuki, ketika mengklarifikasi pernyataanya kepada wartawan, di Jakarta, Senin (4/4/2011) siang.
"Tetapi elit, LSM yang merasa dirinya hebat, mari kita bicara, bukan kita lupakan rakyat, tapi mereka bosen ribut-ribut," ucapnya.
Tak ingin libatkan dalam polemik gedung baru DPR RI, menurut Marzuki bukan berati tak menginformasikan rencana pembangunan gedung DPR RI ke rakyat Indonesia.
"Oia ini saya umumkan, saya bicara, dalam rangka menyampaikan kepada rakyat," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Advokasi Koalisi CSO Bersama Rakyat, berencana memidanakan Ketua DPR RI Marzuki Alie. Alasannya, politisi asal Partai Demokrat tersebut mengeluarkan pernyataan yang dinilai telah mendiskreditkan rakyat.
Menurut anggota Tim Advokasi, Janses E Sihaloho, dalam acara jumpa pers yang digelar di Bakoel Coffe, Jakarta, Minggu (3/4/2011), Marzuki Ali telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan ketika mengatakan pembangunan gedung baru DPR RI adalah urusan elite, dan rakyat jelata jangan dilibatkan.
Selain memenuhi unsur perbuatan tidak menyenangkan, Marzuki, menurut Janses juga telah melakukan perbuatan melawan hukum, dan menciderai rasa keadilan masyarakat.
Tim Advokasi, mengaku sedang menyiapkan langkah hukum terkait hal tersebut.