Hakim Syarifuddin Titip Anak dan Istri ke Warga
Seumur-umur tinggal di kompleks dinas hakim, Sobby Sitompol, tetangga hakim Syarifuddin Umar, mengaku ada keintiman yang mulai pudar.
Penulis: Y Gustaman
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seumur-umur tinggal di kompleks dinas hakim, Sobby Sitompol, tetangga hakim pengawas kepailitan di Pengadilan Niaga, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Syarifuddin Umar, mengaku ada keintiman yang mulai pudar. Anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan RW 16 ini menyebut, pada tahun 80 an, para hakim daerah yang bertugas dan berdiam di kompleks ini selalu membuka diri dengan mengadakan selametan dengan penghuni lama. Namun, sejak tahun 90-an sampai sekarang, keintiman antar hakim justru berkurang.
Malam itu, Sobby mengaku baru mengenal orang yang biasa menyapanya jika bersepeda di jalan kompleks adalah Syarifuddin. Ia bahkan tak mengetahui sudah berapa lama Syarifuddin tinggal di kompleks ini. "Ibaratnya, hakim sekarang, pergi enggak tahu, datang enggak tahu. Kadang-kadang kita dilewatin begitu saja," kenangnya.
Karena tak tega melihat kondisi istri dan anak Syarifuddin, Sobby berpesan agar keluarga tabah dan menahan diri untuk membukakan pintu jika ada tamu yang menggedor rumah. Sobby mengaku sempat dipesani Syarifuddin. "Saya titip keluarga saya ya," pesan Syarifuddin kepada Sobby.
Rencananya, ibu-ibu kompleks akan menjenguk istri dan anak Syarifuddin ke rumah. Tidak lain untuk menenangkan mereka karena baru saja suaminya ditangkap KPK setelah menerima suap. "Makanya saya bilang kepada mereka, bapak bukan korupsi tapi menerima suap," demikian cara Sobby menenangkan istri Syarifuddin.
Kini, Syarifuddin menjadi tahanan titipan KPK di Rumah Tahanan Klas I A Cipinang, Jakarta Timur. Dari informasi yang didapat Tribunnews.com, Syarifuddin satu blok dengan terdakwa mafia hukum dan pajak Gayus Halomoan Partahanan Tambunan. Sedangkan Puguh dititipkan di Rutan Polda Metro Jaya.