Komnas HAM-KPK Diminta Beri data Jejak Rekam Calon KSAD
Komnas HAM dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Ombudsman diminta memberikan masukan soal jejak rekam KSAD baru.
Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komnas HAM dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Ombudsman diminta memberikan masukan soal jejak rekam KSAD baru. Langkah ini untuk memperoleh kandidat mempuni pengganti KSAD Jenderal George Toisutta.
"Kami mendesak KPK dengan Komnas HAM berperan aktif dalam memberi masukan terkait calon KSAD ini," kata Direktur Program Imparsial, Al A'raf dalam konferensi pers bertajuk Menyikapi Pergantian KSAD di kantor Imparsial, Minggu (12/6/2011).
Tak hanya itu, Al A'raf menekankan kepada Panglima TNI tidak hanya menyerahkan satu nama calon KSAD kepada Presiden. Hal ini menyusul kabar bahwa adik ipar SBY, Letjen Pramono Edhi Wibowo yang saat ini menjabat Pangkonstrad sebagai kandidat terkuat KSAD.
"Kami juga meminta mencegah asumsi pandangan nepotisme. Oleh karena itu, setidaknya dua calon yang diserahkan Panglima TNI kepada Presiden," tandasnya.
Namun demikian, dari segi kepangkatan, setidaknya ada tujuh nama yang berpeluang yakni Letjen Johanes Surjo Prabowo (Kasum TNI), Letjen Hotmangara Pandjaitan (Sesmempolhukam), Letjen Budiman (Wakasad), Letjen Pramono Edhie Wibowo (Pangkostrad), Letjen Marciano Norman (Dankodiklat AD), Letjen Muhammad Noer Muis (Staf Khusus Panglima TNI) dan Letjen Syarifudin Tipe (Rektor Universitas Pertahanan).
Namun dari segi umur dan pensiun dan jabatan strategis, imbuh Al A'raf, adanya empat nama yang paling mungkin memiliki angka pensiun paling lama dan jabatan yakni Letjen Budiman (55), Letjen Pramono Edhie Wibowo (56), Letjen Marciano Norman (57) dan Johanes Surjo Prabowo (57).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.