Pidato SBY Kemarin Banyak Pengulangan
Politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Malik Harmain angkat bicara soal pidato kenegaraan Presiden
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Malik Harmain angkat bicara soal pidato kenegaraan Presiden SBY, Selasa (16/08/2011) kemarin. Malik menegaskan, pidato presiden, sama sekali tak ada yang baru, sama seperti yang disampaikan sebelumnya.
"Pidato presiden kemarin secara umum tidak ada yang baru, hampir sama dengan pidato-pidato sebelumnya. Mayoritas isinya kemajuan di beberapa bidang. Ada sedikit tekanan isi, terutama respon presiden atas persepsi bahwa indonesia menuju negara gagal (state failure). Dengan beberapa kemajuan yang diklaim presiden, negara gagal sebetulnya telah sirna," kata Malik.
Sementara respon Presiden SBY tentang opini, upaya pelemahan lembaga pemberantasan korupsi dan lainnya, seakan ingin Presiden menegaskan kesungguhannya dalam memberantas korupsi.
"Tekanan lain adalah perlindungan terhadap TKI. Di depan rapat presiden menegaskan komitmen perlindungannya terhadap TKI. Selebihnya, presiden lebih banyak mengekspose kemajuan di bidang ekonomi termasuk posisi ekonomi Indonesia," kata Malik.
Selain beberapa tekanan yang diungkap dalam pidatonya, presiden diakuinya, juga lebih banyak mengungkapkan kemajuan dan hal-hal yang positif. Selain kemajuan-kemajuan, mestinya presiden menyampaikan kendala dan hambatan tentang implementasi program yang selama ini kurang berjalan optimal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.