Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pidato SBY Kemarin Banyak Pengulangan

Politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Malik Harmain angkat bicara soal pidato kenegaraan Presiden

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pidato SBY Kemarin Banyak Pengulangan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melambaikan tangan di dampingi Wakil Ketua DPR Anis Matta,Taufik Kurniawan, Pramono Anung, dan Ketua DPR Marzuki Alie, usai menghadiri sidang paripurna bersama untuk menyambut HUT RI yang ke 66, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat ,Selasa (16/8/2011). Turut hadir pula dalam kesempatan tersebut Wakil Presiden Boediono,menteri kabinet Indonesia bersatu II serta mantan presiden dan mantan wakil presiden, serta tokoh nasional. (TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Malik Harmain angkat bicara soal pidato kenegaraan Presiden SBY, Selasa (16/08/2011) kemarin. Malik menegaskan, pidato presiden, sama sekali tak ada yang baru, sama seperti yang disampaikan sebelumnya.

"Pidato presiden kemarin secara umum tidak ada yang baru, hampir sama dengan pidato-pidato sebelumnya. Mayoritas isinya kemajuan di beberapa bidang. Ada sedikit tekanan isi, terutama respon presiden atas persepsi bahwa indonesia menuju negara gagal (state failure). Dengan beberapa kemajuan yang diklaim presiden, negara gagal sebetulnya telah sirna," kata Malik.

Sementara respon Presiden SBY tentang opini, upaya pelemahan lembaga pemberantasan korupsi dan lainnya, seakan ingin Presiden menegaskan kesungguhannya dalam memberantas korupsi.

"Tekanan lain adalah perlindungan terhadap TKI. Di depan rapat presiden menegaskan komitmen perlindungannya terhadap TKI. Selebihnya, presiden lebih banyak mengekspose kemajuan di bidang ekonomi termasuk posisi ekonomi Indonesia," kata Malik.

Selain beberapa tekanan yang diungkap dalam pidatonya, presiden diakuinya, juga lebih banyak mengungkapkan kemajuan dan hal-hal yang positif. Selain kemajuan-kemajuan, mestinya presiden menyampaikan kendala dan hambatan tentang implementasi program yang selama ini kurang berjalan optimal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas