Mohammad El Idris Terisak Bacakan Pledoi: Aku Bukan Penjahat
Terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet Mohammad El Idris menampik telah menyuap M Nazaruddin dan Sesmenpora nonaktif Wafid
Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet Mohammad El Idris menampik telah menyuap M Nazaruddin dan Sesmenpora nonaktif Wafid Muharam sebagaimana yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Tangkisan itu disampaikan Idris melalui nota pembelaan (pledoi) pribadinya berjudul "Mohammad EL Idris Menggugat".
"Saya tidak menyuap Nazaruddin. Saya tidak menyuap Wafid. Tanpa bermaksud membela diri," ujarnya di Pengadilan Tipikor, Rabu (14/9/2011).
Menurut Idris, dalam darahnya tak mengalir sifat berbuat jahat. Berbuat jahat, katanya, bukan tabiatnya.
"Kakek saya adalah Nani Nata Bone. Seorang pejuang. Ayah saya Sarwono. Saya diajarkan nilai-nilai yang baik oleh Orangtua. Saya diajarkan untuk bergantung pada pendidikan yang saya miliki," tuturnya terisak.
Pada kesempatan itu, Idris pun mengungkapkan kebanggaannya pada PT Duta Graha Indah Tbk. Meski diterpa badai proses hukum yang menjeratnya selaku Manager Marketing, perusahaan yang mulai masuk bursa pada medio 2007 itu, tetap teguh berkomitmen melaksanakan tanggungjawab membangun Wisma Atlet dan Gedung Serba Guna.
Idris berharap, kasus yang menimpanya dapat dijadikan pelajaran bagi para pengusaha pelaku bisnis kontruksi. Apalagi, katanya, dalam bisnis ini, penggelontoran sejumlah "imbalan" sudah lazim terjadi.
"Saya berani katakan dalam proyek, semua kontraktor melakukan pendekatan ke semuanya. Ditambah lagi hukum yang tidak menentu. Saya berharap dari kasus yang menimpa saya, orang lain dapat belajar. Saya yakin semua pengusaha dan kontraktor mengharapkan negara yang bersih dari KKN," ucapnya. "Kalau bersih ikut tender pasti kalah dengan si kotor," imbuhnya.
Terakhir, Idris pun tak lupa menghaturkan permohonan maaf bagi keluarga besarrnya yang telah dipermalukan olehnya.
"Saya amat memahami bahwa perbuatan saya membuat malu keluarga, terutama istri dan anak-anak saya. Kepada istri tercinta dan anak-anakku Sarah, Chadijah dan Salman, Papa mohon maaf atas kesusahan yang kalian alami. Tetaplah berserah diri pada Allah karena dia maha besar, maha penolong dan maha pengampun," tuturnya emosional hingga tak mampu menahan jatuhnya tangis.