Jakob Oetama di Mata Syafi'i Ma'arif
Ahmad Syafi'i Ma'arif, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengaku bangga Indonesia bisa memiliki Jakob Oetama.
Penulis: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahmad Syafi'i Ma'arif, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengaku bangga Indonesia bisa memiliki Jakob Oetama. Jakob Oetama yang hanya mantan seorang guru, dan wartawan ini justru seorang yang peduli terhadap kondisi bangsa Indonesia.
"Ia itu orang yang gelisah, tapi bukan gelisah karena pribadi. Gelisah dia untuk sesuatu yang besar soal bangsa ini," kata Ahmad Syafi'i Ma'arif kepada Tribunnews.com usai menghadiri acara HUT ke-80 Jakob Oetama di gedung Bentara Budaya, Jakarta, Selasa (27/9/2011).
Bukan hanya itu, Syafi'i Ma'arif pun menyebut chairman Kompas Gramedia sebagai manusia otentik.
"Sebagai manusia dia otentik. Apa yang diucapkan, dipikirkan, itu datang dari dalam, dari lubuk manusia. Saya senang," ujarnya.
Jakob Oetama memulai karir sebagai guru sekolah menengah pertama di Jakarta awal tahun 1950-an. Ia terjun ke dunia jurnalistik saat ia menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956. Setelah itu, Jakob Oetama pun mendirikan majalah Intisari tahun 1963. Bersama PK Ojong, dua tahun kemudian Jakob menerbitkan Harian Kompas untuk pertama kalinya 28 Juni 1965. Sepeninggal Ojong, Jakob meneruskan Harian Kompas sehingga mencapai puncak kejayaannya di bisnis harian cetak, hingga saat ini.