Mahasiswa Protes Kinerja Intelijen di Solo
Mahasiswa UMS menggelar orasi mengecam aksi bom bunuh diri di Gereja Kepunton Solo, hari Minggu
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO -Sekitar 40 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berkumpul di halaman gedung UMS, di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jateng, Kamis (29/9/2011). Mereka kemudian longmarch dari halaman kampus menuju gapura kampus, tepatnya di pertigaan UMS Jalan Ahmad Yani, Pabelan.
Di pertigaan jalan raya menuju Semarang dan Yogyakarta tersebut mereka berbaris dan menggelar orasi mengecam aksi bom bunuh diri di Gereja Kepunton Solo, hari Minggu (25/9) lalu. Mereka menyayangkan kinerja badan intelijen pemerintah yang gagal mencegah aksi terorisme tersebut.
"Intelejen harusnya bekerja lebih keras, jangan sampai kebobolan lagi," tegas Koordinator Aksi, Wahyu Nugroho, kepada Tribun Jogja di sela-sela aksi unjuk rasa.
Menurutnya, satu kejadian aksi terorisme akan membawa dampak yang luas bagi stabilitas bangsa. Selain itu, sudah terlalu banyak rakyat yang tidak berdosa yang menjadi korban aksi terorisme tersebut. Mereka berharap, badan intelijen dan pihak yang berwajib mampu meredam aksi terorisme tersebut agar tidak menimbulkan korban yang lebih banyak.
Para mahasiswa juga ingin menegaskan bahwa tindakan terorisme di Kota Solo tersebut tidak akan mempengaruhi kondusifitas kota Solo. Kerukunan antarwarga Solo masih tetap terjaga pasc kejadian bom tersebut, terbukti dengan tidak adanya gejolak dari kelompok warga tertentu. Mereka juga meminta kepada warga agar bersama-sama menjaga kondisi yang telah terbangun dengan baik. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.