Irman Gusman: Semangat Kurban Hilangkan Penyakit Sosial
Ketua DPD RI, Irman Gusman mengatakan makna Hari Raya Idul Adha memiliki banyak aspek yang bisa diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD RI, Irman Gusman mengatakan makna Hari Raya Idul Adha memiliki banyak aspek yang bisa diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga bisa tercipta bangsa dan Negara yang bukan hanya bertakwa pada sang khalik, namun menjadi bangsa yang memiliki kepekaan sosial serta menjadi bangsa yang besar.
"Idul Adha memiliki dua makna utama yaitu kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan," tegas Irman Gusman di sela-sela pemotongan hewan kurban Idul Adha (6/11/2011) di Mesjid As Salam di Kawasan Bintaro, Jakarta.
Irman mengatakan peristiwa kurban yang dilakukan oleh Ibrahim bisa dimaknai juga sebagai pesan simbolik agama, yang menunjukkan ketakwaan, keikhlasan, dan kepasrahan seorang hamba Allah pada sang pencipta.
Pesan dan makna keteladanan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah yang Maha Kuasa, harus bisa ditransformasikan bangsa ini kedalam aksi-aksi nyata dalam menjalankan kehidupan yang lebih baik.Berbagai persoalan bangsa ini menurutnya dapat diatasi jika makna kurban benar-benar terpatri dalam sanubari bangsa ini.
“Pengorbanan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putra semata wayangnya yang sangat dicintainya, Ismail atas wahyu yang disampaikan oleh Allah, yang kemudian oleh Allah SWT digantikan dengan hewan kurban harus bisa diteladani oleh bangsa ini dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika pengorbanan itu bisa diteladani maka bukanlah hal yang mustahil jika bangsa ini menjadi bangsa yang besar karena bangsa ini menjadi semakin bertakwa dan memiliki kepekaan social yang tinggi,” ujarnya.
Kurban, jelas Senator asal Sumatera Barat adalah media ritual, selain zakat, infak, dan sedekah yang disiapkan Islam untuk mengejewantahkan sikap kepekaaan sosial. Jika bangsa ini benar-benar bisa menanamkan semangat kurban setiap harinya dalam kehidupan sehari-hari, maka berbagai penyakit sosial seperti kemiskinan, ketamakan atau korupsi, mau menang sendiri, selalu mengambil jalan pintas, akan hilang. Kurban juga merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan.
“Dengan demikian maka tidak akan lagi ada korupsi, karena semangat kurban itu, jangankan mengambil hak orang lain seperti yang dilakukan para koruptor yang membuat bangsa ini terpuruk, apa yang kita miliki pun harus kita korbankan,” tegas Irman Gusman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.