SBY Beri 'Kuliah' Wartawan dengan Pena Stylus
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sepertinya tidak ingin ketinggalan zaman. Ia selalu berusaha untuk menggunakan teknologi terkini
Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurhami Budi
TRIBUNNEWS.COM, BALI -Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sepertinya tidak ingin ketinggalan zaman. Ia selalu berusaha untuk menggunakan teknologi terkini dalam segala hal, baik berkomunikasi dengan telepon seluler, bahkan kala berpidato ataupun saat presentasi di depan sebuah forum.
Kejutan anyar kembali diperlihatkan SBY, saat memberikan briefing di depan ratusan wartawan peliput Konferensi TIngkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN, di Hotel Ayodya, Rabu (16/11/2011) malam WITa.
Kejutan pertama datang tatkala tak seperti biasanya, sang presiden yang tengah 'menikmati' kekuasaan periode keduanya tersebut, tampil tanpa persiapan apapun untuk berbicara, seperti kertas ataupun alat bantu lainnya, yang biasanya tersedia di mimbar.
Setelah memulai pidato sekitar lima menit, tanpa dinyana SBY turun dari mimbar kepresidenan, dan justru berjalan ke tengah panggung dengan tetap berbicara, seolah-olah ia ingin berinteraksi.
Bak dosen, ia pun menjelaskan pidato bertema hal-hal apa yang akan dilakukan sepanjang KTT nanti, lengkap dengan hilir mudik ke sisi kiri dan kanan panggung, persis ingin menguasai ruang yang begitu lebar di ballroom utama Ayodya tersebut.
Sebelumnya, kalangan media juga sudah terkejut dengan keberadaan peta dunia berukuran raksasa, lengkap dengan warna-warni yang memiliki arti tersendiri. Banyak jurnalis awalnya menduga, peta raksasa itu hanyalah semacam wardrobe atau hiasan semata. Namun ternyata pikiran seperti itu salah total.
Setelah berbicara sekitar dua menit usai turun dari mimbar utama, suami Ani Yudhoyono ini merogoh sakunya. Bukan mengeluarkan ponsel ataupun sapu tangan, melainkan pena stylus!.
Tanpa basa basi lagi, SBY bergaya seperti seorang konsultan politik. Ia berbicara tentang konsep perdamaian dunia, dengan sentral di ASEAN, menggunakan pena stylus tersebut, yang memancarkan warna sinar hijau lembayung.
Seperti sudah biasa, ia terlihat sangat lincah dengan pena stylus tersebut, menunjuk beberapa tempat yang pernah dikunjunginya untuk sebuah konferensi dunia, mulai dari Washington DC, Pittsburgh, Cannes sampai yang terakhir, Honolulu.
Usai acara, beberapa menteri yang disambangi Tribunnews.com mengakui, apa yang dilakukan SBY baru kali pertama ada di depan mata mereka. Apalagi dengan menggunakan peta raksasa berukuran 10 meter x 5 meter.
"Saya pun kaget, tapi beliau memang selalu berinovasi untuk menjalin komunikasi, sehingga audiens tidak bosan dengan apa yang ia bicarakan, apalagi ini muatannya mungkin berat bagi para jurnalis, dan memakan waktu lama," tutur Tiffatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informatika. Pak Tif benar, berkat aksi atraktifnya itu, 'presentasi' selama hampir satu jam menjadi tak terasa.