Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Fokus Pangan, Energi dan Air

SATU di antara agenda puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN adalah pertemuan antar negara-negara yang berada di kawasan Asia Timur.

Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Ade Mayasanto
zoom-in SBY Fokus Pangan, Energi dan Air
TRIBUNNEWS.COM/M Nurfahmi Budi/TRIBUNNEWS.COM/M Nurfahmi Budi
PRESIDEN Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, saat memberikan briefing di depan ratusan wartawan peliput Konferensi TIngkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN, di Hotel Ayodya, Rabu (16/11/2011). (TRIBUNNEWS.COM/M Nurfahmi Budi) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurfahmi Budi

TRIBUNNEWS.COM, BALI - SATU di antara agenda puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN adalah pertemuan antar negara-negara yang berada di kawasan Asia Timur. Perjumpaan mereka menjadi isu krusial, mengingat potensi luar biasa yang dimiliki wilayah ini untuk menjadi raksasa di dunia, dari semua segi baik perekonomian, pertahanan dan keamanan sampai urusan sumber daya alam.

Unsur terakhir menjadi hal yang kini menjadi pusat perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terutama dalam kaitannya sebagai Keketuaan ASEAN, yang akan berakhir pada tahun 2011 ini. "KTT Asia Timur menjadi tonggak sejarah luar biasa, karena kami memiliki kekuatan besar untuk memberi efek pada dunia. Ke depan, kawasan ini akan menjadi sentra perhatian dunia terkait sumber daya alam sebagai basis dari semua aspek kehidupan," tutur SBY, Rabu (16/11/2011) malam, di Hotel Ayodya.




Secara spesifik, SBY merujuk pada tiga masalah genting yang harus segera dipecahkan dan dipersiapkan secara matang. Ketiga aspek tersebut terkait ketersediaan pangan, kemampuan menghasilkan dan memanfaatkan energi serta kontinyuitas keberadaan air. Tiga hal tersebut, pangan, energi dan air menjadi isu paling kuat sekaligus kekuatan terbesar di area Asia Timur.

Asia Timur dinilai memiliki semua sumber daya tersebut, sehingga diharapkan menjadi magnet luar biasa kalangan dunia internasional agar mulai berpaling untuk menggerakkan dan memaksimalkan potensi yang ada, dengan catatan tidak 'semena-mena'.

"Kita harus merujuk pada kerangka yang dibentuk G-20, namun disesuaikan dengan kawasan di sekitar kita. Jadi semuanya serba terpadu dan awet, tidak habis. Pangan bisa tersedia, energi tidak habis namun tetap memberi benefit bagi kehidupan dan air tak habis karena penanganan yang benar,' kata SBY.
Isu lain yang menjadi catatan SBY untuk dibawa ke pembicaraan tingkat Asia Timur adalah bencana alam, kejahatan trans-nasional atawa trans-national crime, perubahan iklim, kondisi dan tantangan geopolitik serta situasi politik-keamanan di kawasan Asia Timur.

"Saya tegaskan, keberadaan ASEAN dan Asia Timur tidak untuk terbagi, tapi menyatu," tegas SBY.  

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas