2.500 Tentara Amerika di Australia Bukan Untuk Jaga Freeport
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, menampik adanya ancaman bagi kedaulatan NKRI atas kehadiran sebanyak 2.500 tentara Amerika
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, samuel febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, menampik adanya ancaman bagi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), atas kehadiran sebanyak 2.500 tentara Amerika Serikat di Darwin, Australia. Ia pun menepis isu, keberadaan tentara-tentara negeri Paman Sam, itu untuk melindungi investasi Amerika Serikat di PT Freeport, Papua.
"Kehadiran mereka tidak betul untuk ancaman ke kita, atau untuk menjaga Freeport, dan sebagainya," kata Purnomo, di kantornya, Jakarta, Jumat (25/11/2011).
Menurut Purnomo, keberadaan tentara Amerika itu sudah dikonfirmasi dan diklarifikasi oleh pemerintah Amerika melalui Menteri Pertahanan Amerika kepada Indonesia, saat pertemuan KTT di Bali, kemarin.
"Juga diklarifikasi oleh Presiden Obama sendiri kepada Presiden RI. Dan sudah diklarifikasi ke Pedana Menteri Australia juga bahwa kehadiran mereka bukan ancaman ke kita," katanya.
Kehadiran tentara Amerika tersebut di Darwin, terangnya adalah dalam rangka melakukan latihan militer bersama dengan tentara Austrilia, dimana nantinya Indonesia juga akan ikut serta.
"Ini bisa kita manfaatkan untuk operasi latihan bersama. Dan sudah ada komitmen untuk kita melakukan latihan bersama. Jadi itu tidak mengancam Indonesia, karena tidak ditujukan untuk ancaman ke kita. Jadi tidak masalah," kata Purnomo.