Terancam Dibunuh, Rosalina Kembali Diinapkan di KPK
Terpidana kasus suap proyek Wisma Atlet, Mindo Rosalina Manulang, kembali diinapkan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana kasus suap proyek Wisma Atlet, Mindo Rosalina Manulang, kembali diinapkan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Kamis (12/1/2012) malam, sembari menunggu koordinasi dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyusul ancaman pembunuhan yang diterimanya.
Demikian disampaikan juru bicara KPK, Johan Budi SP, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (12/1/2012) malam.
Menurut Johan, saat ini pihak KPK dan LPSK tengah berkoordinasi mengenai lokasi yang akan digunakan untuk melindungi Rosa secara maksimal (maximum security). "Sampai tadi sore belum diputuskan (safety house) terkait maximum securty itu. Sementara ditempatkan di KPK sampai ada kepastian dari LPSK mendapat tempat safety house dengan security satu," kata Johan.
Meski diinapkan di kantor KPK sejak Rabu (11/1/2012) malam, Johan mengaku tidak ruang yang digunakan Rosa untuk menginap.
Lebih lanjut Johan menjelaskan, KPK juga berkoordinasi dengan pihak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) mengingat Rosa berstatus terpidana dan tengah dalam penahanan Rutan Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Sebagaimana diberitakan, ancaman pembunuhan terhadap Rosa dibenarkan oleh penasihat hukumnya, M Iskandar. Dikatakannya, Rosa dua kali didatangi oleh pengancamnya di tempatnya ditahan, Rutan Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur. Kedua pengancam yang berinisial NSR dan HSY itu juga sempat datang ke Rutan Pondok Bambu pada 26 dan 30 Desember 2011 lalu.
Iskandar menceriterakan, mulanya kedatangan kedua orang tersebut seperti orang yang membesuk. Pernah satu kali mereka datang berlima. Namun, kedua orang yang menemui Rosa dan melontarkan ancaman diduga kerabat M Nazaruddin.
Dalam percakapannya, kedua orang tersebut meminta Rosa menuruti kemauan Nazaruddin saat bersaksi bagi Nazaruddin di Pengadilan Tipikor nanti. "Yang temannya di luar, teriak akan bunuh Rosa jika tidak menuruti kemauannnya," ujar Iskandar. (Abdul Qodir)