Ketua KPK Pastikan Dugaan Anas Terseret Hambalang
Abraham Samad membenarkan keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dalam kasus Korupsi Hambalang.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad membenarkan pernyataan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengenai dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dalam kasus Korupsi pembangunan komplek olah raga Hambalang.
Sebelumnya, dikatakan Bambang, dugaan keterlibatan orang nomor satu di Partai Demokrat itu bermula dari penyataan salah seorang anggota Komisi II DPR dari Fraksi Demokrat, Ignatius Mulyono yang mengaku diperintahkan Anas untuk menyelesaikan sertifikat tanah Hambalang.
"Kalau mas Bambang Widjojanto sudah sampaikan itu kepada publik itu benar. Karena mas Bambang salah satu pimpinan KPK ya berarti itu benar," kata Abraham Samad, di kantor KPK, Jakarta, Senin (30/4/2012) malam kemarin.
Dikatakan Abraham, penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, tersebut telah mengalami kemajuan secara makro. Salah satunya terkait pengurusan sertifikat tanah Hambalang.
"Secara makro kalau kita lihat. Itu bisa disimpulkan selalu ada peningkatan-peningkatan informasi yang bisa KPK lebih fokus, lebih mengarah," ungkapnya.
Kendati demikian, bukan berarti KPK dengan mudah meningkatkan status penyelidikan ke penyidikan. Dijelaskannya, terkait kasus Hambalang, pimpinan KPK sudah beberapa kali menggelar ekspose namun ditunda lantaran saat bersamaan salah satu pimpinan berhalang hadir.
"Kadang kalau kita lihat dari luar itu mudah, tapi untuk mengurainya antara satu benang ke benang lain itu tidak mudah, cari benang merahnya tidak mudah sebenarnya darisitu," katanya.
Kendala lainnya yakni oleh minimnya jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)penyidik. Hal itu, sambung Abraham akan memperlambat pengungkapan kasus tersebut.
"Hambatan kita utama di KPK yakni kekurangan personel karena kan tiba-tiba ada penyidik yang ke daerah. Ini membuat KPK sedikit mengalami keterlambatan," jelasnnya.
Meski begitu, mantan advokat asal Makasar ini menjamin jika perkara ini sesegera mungkin dituntaskan oleh pihaknya. Namun, Abraham tak dapat mematok waktunya. "Pimpinan usahakan kasus Hambalang mudah-mudahan diselesaikan tahun ini," tandasnnya.