Tempe dan Tahu Hilang, Wakil Ketua DPR Siap Demonstrasi
Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, mendesak Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan mengeluarkan kebijakan khusus
Penulis: Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, mendesak Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan mengeluarkan kebijakan khusus berupa penurunan biaya impor harga kacang kedelai menyusul tak bisa produksinya sejumlah pengusaha tempe dan tahu.
Pramono khawatir tahu dan tempe yang kebanyakan menjadi makanan sehari-harinya itu akan benar hilang dari pasaran. Ia berjanji akan ikut berunjuk rasa jika tempe dan tahu hilang dari pasaran.
"Kalau (penurunan biaya impor). itu dilakukan akan segera selesai. Sebab, kalau tempe tahu hilang di pasaran, saya termasuk yang akan ikut demo. Saya penggemar tempe soalnya," ucap Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/7/2012).
Menurut Pramono, saat ini bukan lagi memerlukan laporan terkini tentang tempe dan tahu seperti diminta Menko Perekonomian. Yang diprlukan saat ini adalah pengambilan kebijaan.
Diberitakan sebelumnya, tahu dan tempe dipastikan akan menghilang dari pasaran Jabodetabek dan di seluruh penjuru Tanah Air mulai Rabu hingga Jumat (25-27/7/2012).
Seperti ditulis Kompas, ribuan produsen tempe dan tahu mogok kerja. Mereka menuntut pemerintah mengambil alih tata niaga kedelai agar dapat membantu para produsen perajin tempe dan tahu mendapatkan harga kedelai yang lebih murah.
Sejak Mei lalu, harga kedelai sudah mencapai Rp 8.200 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 5.500 per kilogram.