Demi Solidaritas, Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi
Mulai hari ini hingga 27 Juli mendatang
Laporan Rini Ayuningtias
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai hari ini hingga 27 Juli mendatang,
perajin tempe tahu yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen
Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mogok produksi.
"Demi solidaritas terhadap sesama perajin (Gakoptindo), saya nggak
produksi tahu selama tiga hari ke depan. Semoga hal ini mendapat
perhatian pemerintah." ujar perajin tahu Asep (45), saat ditemui di
daerah rumahnya Bojong Indah, Pondok Kelapa, Jakarta, (Rabu, 25/7/2012).
Karena aksi mogok ini pun, Asep meliburkan dua orang karyawannya. Ia
mengaku biasanya hampir setiap hari produksi, "Karena produksi
(tahu)nya hanya 150 kg/hari, kami kerja mulai jam tujuh pagi sampai
jam empat sore." Asep menjelaskan.
Selain Asep, ada pula perajin tempe bernama Dewi (37) yang juga mogok
produksi dengan alasan serupa. "Biar sama-sama ngerasain nggak dapet
untung karena harga kedelai naik. Kompakan, seluruh Indonesia, perajin
tempe tahunya nggak mau produksi." ungkapnya.
Dewi juga berharap harga kedelai ke depannya akan kembali stabil.
"Kalau nggak turun-turun juga dalam waktu dekat ini, terpaksa ganti
harga, mungkin naikin sekitar seribu sampai dua ribu perpotongnya."
tutup Dewi.
Bersama suaminya, Nurakhim (40), Dewi biasa memproduksi tempe sebanyak
50 kg/hari.
Berdasarkan penuturan Dewi pula, harga kedelai yang semula hanya Rp.
500 ribu/kwintal, kini menjadi Rp. 800 ribu/kwintal.