Mabes Polri Sesalkan Tragedi Tawuran Mahasiswa di Makasar
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) sangat menyayangkan peritiwa tawuran di dalam
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) sangat menyayangkan peritiwa tawuran di dalam Kampus Universitas Negeri Makasar (UNM) yang menelan dua korban jiwa.
"Polri sangat menyayangkan peristiwa ini terjadi, tentu kita berharap hal-hal seperti ini tidak terulang dan seluruh yang terlibat tentu kita terus lakukan langkah-langkah penegakan hukum, terhadap mereka yang diduga kuat menjadi pelaku yang mengakibatkan korban meninggal dua orang dari Fakultas Teknik (UNM)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/10/2012).
Boy menuturkan bahwa tawuran tersebut terjadi antara Fakultas Teknik dan Fakultas Seni dan Desain UNM yang penyebabnya belum jelas. "Backgroundnya sedang kita telusuri, yang katanya kesal terkait sepeda motor yang dirusak dan sebagainya, tapi ini dalam tahap pemeriksaan," ujarnya.
Dari tawuran yang terjadi siang harinya, Kamis (11/10/2012) mengakibatkan lima mahasiswa terluka dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji yang jaraknya tidak jauh dari lokasi Kampus UNM.
"Jadi siangnya tawuran di antara mereka, kemudian dibawalah lima korbannya ke Rumah Sakit. Setelah itu mereka datang ke rumah sakit ingin melihat kawan-kawannya dari Fakultas Teknik, kemudian terjadi lagi perkelahian di rumah sakit di antaran dua fakultas tersebut," ungkapnya.
Akibat peritiwa tawuran yang kedua itu, dua mahasiswa tewas dengan luka tusuk benda tajam dan satu orang lagi luka parah.
Menyikapi peristiwa tesebut, penyidik Polda Sulawesi Selatan langsung melakukan langkah-langkah penyidikan terhadap korban dan menyita barang bukti berupa senjata tajam, baju korban, dan segera melarikan korban untuk dilakukan visum.
"Dari hasil yang pemeriksaan saat ini ada lima yang diperiksa dan baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka dengan inisial MAP, itu nama yang diduga kuat pelaku penusukan dua mahasiswa yang meninggal dunia," ungkap Boy.
Saat ini keplosian masih melakukan upaya-upaya penegakan hukum dengan melakukan langkah-langkah koordinasi dengan rektorat untuk mencegah terus berkembangnya tawuran antar dua fakultas tersebut.
"Petugas di lapangan pun melakukan sweeping untuk menjaring berbagai senjata tajam yang digunakan, berdasarkan informasi terakhir disimpan di dalam kampus," ungkap Boy.