Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terduga Teroris Ditembak di Depan Masjid

tewas ditembak anggota Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri di depan Masjid Al Nur Afiah,

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Terduga Teroris Ditembak di Depan Masjid
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Dua anggota pasukan Brimob Polda Sulselbar menjaga ketat proses visum jenazah terduga teroris yang ditembak mati, di RS Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/1/2013). Polisi menembak mati dua terduga teroris jaringan Poso, Sulsel, yakni Syamsuddin alias Abu Uswah dan Ahmad Khalil alias Hasan di Masjid Nurul Afiat RS Wahidin Soedirohusodo, Makassar, dan dua terduga lainnya ditangkap. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM,MAKASSAR-- Dua terduga teroris yang ditembak satuan anti teror Densus 88 telah diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, dengan menggunakan pesawat Lion Air JT-777, Jumat (4/1), sekitar pukul 17.25 Wita.

Keduanya tewas ditembak anggota Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri di depan Masjid Al Nur Afiah, kompleks Rumah Sakit Umum Regional Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Dua jenazah tersebut yakni Asmar alias Abu Uswah dan Hasan alias Kholil. Kedua jenazah tiba di bandara Hasanuddin sekitar pukul 16.00 Wita setelah diotopsi di RS Bhayangkara. Jenazah dibawa ke Jakarta dengan dikawal 15 anggota Densus 88 dipimpin Kompol Didik.

Kedua terduga teroris yang diidentifikasi jaringan teroris Poso, Sulteng, kelompok Santoso, ditembak mati di depan masjid Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, sekitar pukul 10.45 Wita, kemarin.

Selain menembak mati kedua terduga teroris ini, Densus 88 juga menangkap dua terduga teroris lainnya di Jalan Paccerakang, Daya, Makassar, saat sedang berboncengan motor. Salah seorang diantaranya juga ditembak namun tidak sampai tewas.

Juru bicara Mabes Polri Boy Rafli Amar dalam keterangan pers di Jakarta, kemarin, menyebut, dua orang tersebut masuk dalam kelompok teroris jaringan Poso.

"Berkait dengan kegiatan-kegiatan yang pernah terungkap di Poso, pernah terlatih atau memang sudah terlatih terkait dengan aksi-aksi yang menggunakan senjata api. Ada hasil penyelidikan yang menyatakan memang mereka kuat seperti itu, khususnya terhadap hubungan mereka dengan kelompok Santoso yang mengeksekusi pembunuhan anggota Polri di Tamanjeka," kata Boy.

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas