Bom Seberat 50 di NTB Diipersiapkan Ledakan Tempat Hiburan
Penemuan bom tersebut seiring dengan penangkapan kelompok teror, Sabtu (5/1/2013).
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Densus 88 Antiteror Polri menemukan bom siap ledak seberat 50 kilogram di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penemuan bom tersebut seiring dengan penangkapan kelompok teror, Sabtu (5/1/2013).
Bom yang disembunyikan di sebuah pondok di areal kebun kacang tersebut akan digunakan kelompok teror untuk meledakan sejumlah hotel dan tempat hiburan di Bima, NTB.
"Dari hasil pemeriksaan ada unsur sasaran di tujukan untuk tempat wisata di NTB, di Bima. Di Bima yang baru terungkap, sebuah hotel," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar dalam jumpa persnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2012).
Namun Boy belum bisa menyebutkan secara spesifik hotel mana yang akan menjadi sasaran kelompok teroris tersebut. Diketahuina sasaran aksi teror tersebut berdasarkan para pelaku yang ditangkap hidup-hidup tim Densus 88 Polri.
Tempat penemuan bom siap ledak di Dompu tersebut pun terungkap sebagai tempat pelatihan teror kelompok tersebut. "Tempat itu dijadikan tempat pelatihan perakitan Bom," kata Boy.
Sementara, empat terduga teroris yang berhasil ditangkangkap di Makasar, Sulawesi Selatan, terang Boy pengungkapan tersebut merupakan satu rangkaian penyelidikan yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri.
"Di Sulawesi Selatan yang terungkap target mereka adalah di Tanah Toraja, ada tempat ibadah, kantor kepolisian yang akan dijadikan target," kata Boy.
Direncanakan Kepolda NTB Brigjen Pol M Iriawan, Rabu (9/1/2013) akan memimpin langsung gelar barang bukti hasil pengungkapan teroris di NTB. Rencananya gelar barang bukti tersebut berlangsung sekitar pukul 12.00 WITA.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menembak mati dua terduga teroris yang selama ini sudah menjadi target kepolisian di Makasar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/1/2013)..
Abu Uswah dan Hasan alias Khalil ditembak tim Densus 88 Antiteror Polri
di depan Masjid Nur Alfiah, Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Dari kedua pelaku, polisi mendapatkan barang bukti berupa granat aktif dan senjata api. Kemudian pada hari yang sama, di Terminal Daya, Makassar, tim Densus pun menangkap Thamrin dan Arbain yang sempat meloloskan diri saat penggerebekan di depan Masjid Nurul Alfiat
Abu Uswah dan Hasan alias Khalil teridentifikasi terlibat serangkaian aksi teror di Poso, Sulawesi Tengah serta penembakan yang menewaskan empat personel Brimob di Poso beberapa waktu lalu.
Kemudian, tim Densus 88 melanjutkan buruannya ke Dompu, NTB, Jumat (4/1/2013), tim berlambang burung hantu tersebut menembak mati dua teroris Roy dan Bachtiar. Keduanya ditembak karena melawan petugas saat akan ditangkap.
Pengejaran pun berlanjut, Sabtu (5/1/2013), tiga orang teroris kembali ditembak mati di Kebon Kacang, Kelurahan Kandai, Dompu, NTB. Dari tiga orang yang tewas ini, satu sudah teridentifikasi atas nama Andi.
Kini ke tujuh jenazah terduga teroris tersebut berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati menunggu DNA pembanding.