TNI-Polri Butuh Dukungan Masyarakat Ungkap Penembak di Papua
Komisi I DPR mendukung Polri dan TNI mengungkap penembak aparat dan warga sipil di Papua, untuk diproses secara hukum.
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR mendukung Polri dan TNI mengungkap penembak aparat dan warga sipil di Papua, untuk diproses secara hukum.
"Upaya ini harus dilakukan secara cermat, didukung kekuatan intelijen," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq melalui pesan singkat, Jumat (22/2/2013).
Wasekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menuturkan, selama ini sudah banyak aparat polisi dan TNI serta warga sipil, yang menjadi korban dari rangkaian serangan bersenjata kelompok-kelompok separatis.
"Dukungan masyarakat dibutuhkan untuk memudahkan tugas polri yang dibantu TNI," ujarnya.
Mahfudz memaparkan, sebenarnya peta aktor dan jaringan kelompok-kelompok separatis bersenjata sudah diketahui jajaran Polri, TNI, dan BIN.
"Tapi, mereka tidak bisa menangkal, karena dibutuhkan payung politik, hukum, serta dukungan publik yang positif," imbuhnya.
Informasi terakhir akibat baku tembak yang terjadi di Tingginambut dan Sinak, Puncak Jaya, Papua kemarin, 12 orang meninggal dunia. Delapan anggota TNI, dan empat warga sipil. Berikut delapan prajurit TNI yang gugur.
1. Sertu M Udin
2. Sertu Frans
3. Sertu Ramadhan
4. Sertu Edi
5. Praka Jojo Wiharja
6. Praka Wempi
7. Pratu Mustofa
8. Pratu Bowo
Prajurit yang luka:
1. Lettu Reza
2. Serda Wahyudi (*)