Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anas Urbaningrum Ditantang Buka-bukaan

Hatta menuding Anas telah memfitnah secara kejam, dan tak percaya dokumen keterlibatan Ibas

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Anas Urbaningrum Ditantang Buka-bukaan
KOMPAS images/KRISTIANTO PURNOMO
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa gusar, begitu menantunya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dituding turut menikmati dana sekitar Rp 3,6 miliar dari skandal korupsi proyek Hambalang.

Hatta menuding Anas telah memfitnah secara kejam, dan tak percaya dokumen keterlibatan Ibas yang beredar di DPR, Kamis (28/2/2013).

Berdasarkan dokumen yang beredar, Ibas yang notabene putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), disebut-sebut turut menikmati aliran dana proyek Hambalang dari perusahaan M Nazaruddin.

Data transaksi keuangan perusahaan Nazar yang mengalir ke Ibas, jadi perbincangan hangat setelah Anas ditetapkan sebagai tersangka dan mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat (PD).

Data itu disebut-sebut sebagai catatan perusahaan grup Permai yang dibuat Yulianis, staf keuangan Nazar. Dalam catatan itu, Ibas tercatat menerima uang senilai 900 ribu dolar AS untuk dua transaksi atau senilai Rp 3,6 miliar. Transaksi itu terjadi pada 29 April 2010 dan 30 April 2010.

Transaksi 29 April 2010, Ibas menerima dana senilai 600 ribu dolar AS. Dana diserahkan staf Nazar bernama Amin R. Lantas, 30 April 2010, Ibas kembali mendapat dana 300 ribu dolar AS, kali ini diserahkan staf bernama Bahri.

Sebelumnya, Anas menyebut Presiden SBY mengetahui aliran dana itu. Bahkan dalam satu pertemuan di Cikeas yang dihadiri Majelis Tinggi, 2011 lalu, SBY sempat murka.

Berita Rekomendasi

Anas menyebut Menkum HAM, Amir Syamsuddin yang saat itu menjabat Sekretaris Majelis Tinggi, tahu informasi ini. Makin heboh, manakala dokumen yang diklaim menunjuk aliran dana Hambalang itu beredar di kalangan wartawan di DPR, kemarin.

"Itu fitnah. Tidak betul. Janganlah melontarkan sesuatu yang bisa jadi masalah. Fitnah itu sangat kejam," tegas Menko Perekonomian Hatta Rajasa di kompleks Istana Negara Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Hatta yang juga menjabat Ketua Umum PAN ini menyatakan, masyarakat Indonesia sudah cerdas, sehingga tak mudah termakan isu yang dianggap tak berdasarkan bukti dan fakta. sebagai mertua Ibas, Hatta dan keluarganya menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum di KPK.

"Saya kira KPK akan konsentrasi. Jangan katakan ini persoalan politik. Ini peristiwa hukum. Dekati secara hukum. Saya sangat percaya dengan integritas KPK, karena tak mungkin KPK bisa diintervensi," kata Hatta.

"Segala sesuatu yang tidak berdasarkan bukti dan fakta, apalagi melontarkan tudingan seperti itu, bagi kami itu berbahaya. Saya kira tidak baik," tandasnya.


Ketika wawancara eksklusif dengan RCTI, Anas minta wartawan menanyakan masalah rumor aliran dana Hambalang ke Amir Syamsuddin.

"Kalau soal itu, silakan tanya ke Pak Amir Syamsuddin. Karena waktu itu saya hanya ikut rapat, mendengarkan. Kalau nanti Pak Amir tidak bersedia menjawab, saya yang menjadi cadangannya," tandas Anas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas