Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teten Pernah Usir yang Tawarkan Uang Diam (2)

Teten Masduki adalah aktivis antikorupsi. Namanya makin mencuat ke publik ketika ia memimpin Indonesia Corruption Watch

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Teten Pernah Usir yang Tawarkan Uang Diam (2)
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Calon Gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka (kiri) dan Wakilnya, Teten Masduki (dua kanan) menghadiri sidang perdana perkara perselisihan Pemilukada Jawa Barat di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2013). Sidang perdana ini beragendakan pemeriksaan perkara, menggugat surat keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tiap-tiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teten Masduki adalah aktivis antikorupsi. Namanya makin mencuat ke publik ketika ia memimpin Indonesia Corruption Watch berhasil membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung Andi M Ghalib pada masa pemerintahan BJ Habibie, tahun 1999. Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999.

Teten mengatakan sudah menempati rumahnya sekarang sejak tahun 1995, sejak ia masih aktif di Lembaga Bantuan Hukum. Peraturan tidak tertulis yang harus ditaati aktivis, kata Teten, adalah tidak menerima tamu di rumah, kecuali keluarga.

Teten menyebutkan, sekitar lima tahun lalu seseorang yang diduga terlibat korupsi pernah menyambangi dirinya di kantor ICW. Orang tersebut sempat menawarkan uang agar Teten tidak lagi berkoar-koar mengenai pemberantasan korupsi. Namun Teten menolaknya.

"Dia pikir saya jaim (Jaga image, Red) di kantor, lalu dia temui saya di rumah melakukan hal yang sama, ya saya usir," ujarnya.

Tak hanya menawarkan uang untuk diam, laki-laki asal Limbangan, Garut, Jawa Barat itu mengaku juga sempat disambangi orang yang memberikan data-data tentang korupsi seorang tokoh.

"Dia bilang kalau kasus tersebut sukses dibongkar, nanti uangnya dibagi dua, saya tolak lah, kita kan bukan pemeras," terangnya.

Kebijakan Teten itu diakui Andre, salah seorang petugas keamanan di lingkungan kediaman Teten. Ia yang mengaku sudah bertahun-tahun menjadi petugas keamanan di tempat itu mengatakan hampir tidak pernah mengetahui Teten sempat menerima tamu di rumah. Andre menuturkan rumah Teten juga memang selalu terlihat sepi.

Berita Rekomendasi

"Seingat saya pak Teten juga tidak pernah bikin acara di rumah, dan rumah itu memang selalu tampak sepi," terangnya.

Selain itu, Teten memang jarang berada di rumah. Ia mengatakan Teten selalu pergi pagi, dan pulang menjelang tengah malam. Menurutnya sejak sebelum Teten mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat, jadwal Teten sudah seperti itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas