Tjahjo: Wajar KSAD Lakukan Investigasi
Anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo menilai positif pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo menilai positif pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo membentuk tim investigasi.
"Apapun TNI adalah bagian dari rakyat dan sudah sewajarnya sebagai KSAD melakukan introspeksi," kata Tjahjo melalui pesan singkat, Sabtu (30/3/2013).
Tjahjo mengatakan intropeksi itu dilakukan dengan menggelar investigasi internal terkait kejadian di LP Cebongan, Sleman. "Karena ada pembuktian awal penyerangan tersebut menggunakan peluru yang juga dipakai oleh satuan TNI AD," ujar Sekjen PDI Perjuangan.
Untuk itu, Tjahjo menilai wajar kalau sebagai KSAD berinisiatif melakukan penelitian kedalam. Ia pun meminta publik menghormati sikap TNI AD tersebut.
"Tentunya tidak bisa tergesa gesa memberikan keputusan walaupun terindikasi dugaan oknum harus detil penjabarannya," imbuhnya.
Ia pun mengaku tidak bisa menyatakan dugaan oknum TNI terlibat. Pasalnya, interprestasi dari dugaan akan berimplikasi panjang.
"Biarlah TNI melakukan investigasi ke dalam ditambag Polri melakukan pengusutan dan Komnas HAM juga melakukan tugasnya sesuai kewenangannya masing-masing," tukasnya.
Sebelumnya, empat tahanan Lapas Cebongan Sleman Yogyakarta, tewas dibunuh orang tak dikenal. Korban tewas seluruhnya merupakan pelaku penusukan anggota TNI AD (Kopassus) di Cafe Hugos..
Ada pun empat korban tewas tersebut diantaranya Hendrik Benyamin Sahetapy alias Diki (38), Yohanis Juan Manbait alias Juan (37), Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi (33), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (23).