Komisi III DPR Hargai Mutasi Pangdam Diponegoro
Anggota Komisi III DPR-RI, Syarifuddin Sudding menghargai langkah TNI yang memutasi Panglima Kodam
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonard A.L Cahyoputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR-RI, Syarifuddin Sudding menghargai langkah TNI yang memutasi Panglima Kodam (Pangdam) IV Dipenogoro, Mayjen TNI Hardiono Saroso setelah terungkapnya pelaku pembantaian LP Sleman adalah anggota Kopasus.
"Kita hargai itu. Kita hargai langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak TNI," kata Syarifuddin kepada wartawan di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2013).
Menurutnya, pihak yang ada di Yogyakarta, baik Pangdam Dipenegoro maupun Kapolda dan jajaran yang ada disana harus bertanggungjawab. "Harus ada peran tanggung jawab yang dibebankan," ujar Syarifuddin.
Untuk diketahui, pasca penyerangan Lapas Cebongan, Hardiono sempat menyatakan bantahan atas keterlibatan anggotanya dalam peristiwa tersebut. Waktu itu, ia memastikan dengan tegas bahwa pelaku penambakan bukanlah TNI, pelaku merupakan orang tidak dikenal.
Namun, setelah TNI-AD membentuk tim investigasi yang di ketuai oleh Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono, mengakui bahwa oknum Grup II Kopassus Kartosuro adalah pihak penyerang empat tahanan terkait pembunuhan Serka Santoso.
Brigjen Unggul mengatakan, penyerangan ini berhubungan dengan pembunuhan terhadap Serka Heru Santoso, yang juga anggota TNI AD, pada 19 Maret 2013 dan pembacokan terhadap mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono pada 20 Maret 2013 oleh kelompok preman di Yogyakarta.
Atas penyataannya, Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso terpaksa menerima kenyataan bahwa dirinya dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh Mayor Jenderal TNI Sunindyo yang sebelumnya menjabat Asisten Personalia (Aspers) Kepala Staf TNI AD (KSAD).
Prosesi pelantikannya sendiri akan dilakukan secara resmi pada senin (8/4/2013) mendatang.