Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Berharap Tidak Timbul Konflik Akibat Bendera Aceh

Kepolisian terus memonitor segala bentuk perkembangan di Aceh setelah ramainya pembicaraan bendera Aceh.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polri Berharap Tidak Timbul Konflik Akibat Bendera Aceh
Serambi Indonesia/BEDU SAINI (BDU)
Warga melakukan pendukung bendera Aceh berlambang bintang bulan menggelar aksi saat kedatangan Mendagri Gamawan Fauzi di Banda Aceh, Kamis (4/4/2013). Dalam aksinya mereka menuntut mendagri mengesahkan bendera dan lambang Aceh bendera bulan bintang. (SERAMBI INDONESIA/BEDU SAINI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian terus memonitor segala bentuk perkembangan di Aceh setelah ramainya pembicaraan bendera Aceh.

Dikatakan Kapolri Jendreal Polisi Timur Pradopo kehidupan masyarakat di Aceh saat ini berjalan normal dan kondusif meskipun penggunaan bendera Aceh menghangat.

"Tapi yang jelas kehidupan masyarakat disana seperti biasa, kehidupan sehari masyarakat berjalan, artinya kita kelola dinamika itu. Kemaren ada Pak Mendagri ke sana, yang jelas Polri di sana dibantu TNI dan Pemda melakukan langkah-langkah pencegahan untuk tidak terjadi konflik itu," ungkap Timur di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2013).

Saat ini menurut Kapolri pihaknya berusaha meredam supaya permasalahan tersebut tidak berkembang menjadi perbuatan yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban nasional.

"Kita tidak bicara itu (gerakan makar), yang jelas pascabendera itu sekarang cooling down dengan terus melakukan langkah-langkah yang dipimpin Pak Mendagri," terangnya.

Kepala Badan Intelejen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Irjen Pol Suparni Parto mengungkapkan dari kaca intelejen semua potensi kerawanan tetap ada. Tapi bila potensi tersebut dikelola dengan baik maka akan ada solusi terbaik untuk menyelesaikannya.

"Belum (mengarah ke gerakan makar), jangan diarahkan ke sana, jangan kita pancing ke arah situ nanti jadi kerawanan. Karena sekarang dalam proses dialog antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas