Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua ikut angkat bicara mengenai hilangnya nama Gede Pasek Suardika dan Mirwan Amir dalam kepengurusan 2013-2015.

Max mengatakan pencopotan Mirwan Amir tidak terkait kesalahan apapun. Ia mengungkapkan keputusan tersebut hasil dari tim formatur.

"Sudah dibicarakan awal dengan beliau bahwa tidak masuk kepengurusan," kata Max di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Minggu (21/4/2013).

Max mengatakan sebelumnya sudah terdapat indikasi bahwa Mirwan ingin mengundurkan diri dari kepengurusan Demokrat. Namun Mirwan tetap maju sebagai caleg Demokrat.

"Memang ada statemen itu (mengundurkan diri)," ujar Max.

Sementara Gede Pasek Suardika tidak masuk jajaran pengurus karena lebih memilih menjadi calon anggota DPD asal Bali. Namun Pasek tetap menjadi kader Demokrat.

"Enggak mungkinlah DPD menjadi pengurus Demokrat," imbuhnya.

Max menegaskan tidak adanya penolakan dari keduanya atas hasil tim formatur tersebut. Pasek dan Mirwan diketahui merupakan pendukung Anas Urbaningrum.

Namun, pendukung Anas lainnya Saan Mustopa dan Umar Asral tetap menjabat di posisinya yakni Wasekjen dan Ketua DPP Bidang Tanggap Darurat.

Ketika ditanya apakah hasil keputusan tim formatur itu untuk mengakomodasi semua kubu, Max membantahnya. Ia menegaskan Demokrat tidak terdapat kelompok-kelompok.

"Niat bagi kita, tidak ada kubu-kubuan, itu yang mengangkat kelompok-kelompok sumbernya siapa. Kita menghindari kubu-kubuan, kita menghormati partai. Kita mengabdi ke partai bukan orang per orang," tuturnya.

Diketahui posisi Pasek di Demokrat digantikan oleh Hinca Panjaitan. Sementara pengganti Mirwan Amir tidak ada karena posisi Wakil Bendahara Umum dikurangi.

Pasek sebelumnya telah yakin akan digeser dari jabatannya setelah memilih menjadi anggota DPD asal Bali. Sementara Mirwan Amir sedang mengikuti umrah.