Taufiq Effendi: Saya Tidak Perlu Lagi Jabatan
Mantan Menpan Taufiq Effendi sejak menjadi anggota kepolisian hingga menduduki posisi sipil hingga petinggi parpo
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan Menpan Taufiq Effendi sejak menjadi anggota kepolisian hingga menduduki posisi sipil hingga petinggi parpol, tidak pernah berambisi pada jabatan. Sejumlah jabatan di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, yang penah ia duduki adalah pemberian Tuhan.
Karena itu, ia membantah bila kepindahannya ke Partai Gerindra adalah sebagai kendaraan politik prospektif untuk mendapatkan kursi menteri pada pemerintahan berikutnya. "Walah, enggan ada yang diincar lah. Semua itu, pangkat, jodoh, itu di tangan Tuhan lah, kita serahkan saja," ucap kepada TRIBUNnews.com, Selasa (23/4/2013).
Menurut Taufiq, saat ini dirinya bukan waktunya lagi mencari jabatan. Sebab, hampir semua jabatan pernah didudukinya.
"Ada orang mengatakan, untuk mencari jabatan. Saya tidak perlu lagi jabatan, sudah banyak, sudah segalanya. Jabatan sudah enggak perlu lagi. Jadi, cita-cita ini tidak lain karena ingin berbuat lebih, ingin lebih berperan lebih untuk bangsa dan negara ini," ujarnya.
Besarnya permintaan dan dukungan konstituen dari Kalsel membuat Taufiq luluh dan memutuskan masuk ke Partai Gerindra.
Menurut Taufiq, masyarakat di Kalimantan, khususny Kalsel, mendorongnya ke Partai Gerindra karena "kepincut" sosok sang ketua dewan pembina partai, Prabowo Subianto.
"Mulanya, masyarakat Kalimantan yang mendorong saya. Ayo Pak, nyaleg di Kalimantan melalui Gerindra ini. Masyarakat di sana percaya betul kalau beliau akan membangun Kalimantan. Masyarakat percaya sosok Prabowonya," ungkapnya.
Padahal, saat itu Taufiq mengaku ingin istirahat dari dunia politik di usia senjanya ini. "Merekalah yang mendorong saya, lalu mereka masukin. Saya inginnya tidak mau ke mana-mana lagi, inginnya istirahat saja. Tapi, katanya jangan pak, bapak masih kuat, masih sehat," ujarnya.
"Merekalah yang mendorong saya, lalu mereka masukin. Saya inginnya tidak mau ke mana-mana lagi, inginnya istirahat saja. Tapi, katanya jangan pak, bapak masih kuat, masih sehat," ujarnya.
Menurut Taufiq, justru para konstituennya lah yang mendaftarkan dirinya menjadi bacaleg ke Partai Gerindra. "Setelah dapat dorongan, mereka yang duluan mendaftarkan. Ini kehendak warga saya di Kalimantan. Itu konstituen-konstituen saya yang dulu. Katanya ke Gerindra saja pak. Mereka yang mendaftarkan ke Gerindra, dan saya tinggal melengkapi saja," paparnya.
Taufiq mengaku tidak tahu alasan warga dan tokoh masyarakat di Kalsel sampai merekomendasikannya untuk masuk ke partai besutan Prabowo. Ia juga mengaku tidak tahu kemungkinan konstituennya mendorongnya karena melihat prospektif Partai Demokrat di Pemilu 2014 terbilang buruk. "Anda selidiki itu, itu menarik. Silakan tanyakan itu," ujarnya.