Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operasi pemasangan jari palsu pada telunjuk Edwin Timothy Sihombing, bayi 2,5 bulan yang dua ruas telunjuknya diamputasi dokter RS Harapan Bunda, bisa dilakukan jika Edwin beranjak besar.

Hal itu dikatakan ayah Edwin, Gonti Laurel Sihombing (38) kepada Warta Kota, Sabtu (27/4/2013) siang. "Menurut dokter di RSCM, operasi pemasangan jari palsu pada Edwin tidak dapat dilakukan saat ini. Tapi tunggu Edwin besar," kata Gonti.

Menurut Gonti, alasan dokter, jika operasi pemasangan jari palsu dilakukan saat ini maka akan sia-sia atau percuma, sebab jari yang lain akan tumbuh membesar sedangkan jari palsunya tetap. Selain itu, operasi pemasangan jari palsu akan dilakukan saat Edwin sudah siap dari sisi kejiwaan dan mentalnya.

"Intinya operasi pasang jari palsu bisa dilakukan, namun menunggu Edwin besar dan siap secara kejiwaan," kata Gonti.

Gonti menjelaskan, alasan lain tidak memasang jari palsu saat ini yaitu perilaku anak kecil masih sulit diatur dan diawasi. "Karena bisa saja nanti jari palsunya dia gigit atau hilang saat dia bermain," kata Gonti.

Menurut Gonti, ia menerima alasan itu dan akan sabar menunggu Edwin besar untuk memasang jari palsu pada dirinya.

Edwin adalah anak tunggal pasangan Gonti dan Romauli Manurung (28) yang tinggal di kawasan Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Dengan tertundanya operasi pemasangan jari palsu pada Edwin, Gonti menuntut adanya perubahan poin kesepakatan dirinya dengan RS Harapan Bunda beberapa waktu lalu.

Sebab satu dari tiga poin utama kesepakatan damai itu adalah, pihak RS Harapan Bunda akan merujuk Edwin ke Pavilion Kencana RSCM untuk tindakan medik lanjutan maksimal atas telunjuk Edwin serta RS Harapan Bunda berjanji akan membiayai semua biaya perawatan dan pengobatan Edwin.