Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terduga Teroris Abu Roban Jualan Nangka di Jakarta

Untung datang ke Jakarta dari kampungnya di Semarang, Jawa Tengah, pada Desember 2005. Kepada Siti, Untung ingin berjualan nangka di Jakarta.

Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Terduga Teroris Abu Roban Jualan Nangka di Jakarta
TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka
Jenazah Abu Roban (RS), terduga teroris yang meninggal dalam baku tempak dengan densus 88, pada Rabu (8/5/2013) lalu, di Desa Limpung, Babupaten Batang diangkut dari RS Bhayangkara Semarang. Kamis (9/5/2013) Jenazah Abu Roban dibawa menuju RS Kramat Jati Jakarta menggunakan mobil Disarter Victim Identivication (DVI). (TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siti Khadijah, perempuan berusia 55 tahun itu masih mengingat perihal keberadaan terduga teroris Abu Roban (41) alias Untung alias Bambang Nangka di Jakarta. Bibi pentolan teroris yang ditembak mati Tim Densus Antiteror di Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/5/2013) sore, mengatakan, Untung datang ke Jakarta dari kampungnya di Semarang, Jawa Tengah, pada Desember 2005. Kepada Siti, kala itu Untung menyampaikan niat berjualan nangka di Jakarta.

Masih di bulan itu, Untung mendatangi Bambang, Ketua RT 09/01 Kelurahan Cipulir. Untung meminta dibuatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sebelumnya, ia telah meminta kepada Siti agar dimasukkan dalam Kartu Keluarga (KK). "Jadi, sebenarnya dia bukan warga sini. Cuma alamatnya saja yang numpang sama saya," tegas Siti.

Ia menambahkan, "Dia minta dibuatin KTP karena mau usaha nangka katanya. Waktu itu usaha nangkanya memang jalan, nggak jauh dari rumah saya. Dia kumpulin nangka dari kampung, terus dia suplai ke Superindo."

Tak lama tinggal di Cipulir, Untung kemudian pamit mau pindah konter di Arteri Pondok Indah. "Tapi saya nggak tahu lokasi tepatnya. Setelah itu, nggak lama konternya digusur," kata Siti.

Pasca konter nangkanya digusur, Siti mengaku benar-benar tak tahu lagi dimana Untung tinggal. "Terakhir ketemu, ya yang dia minta maaf itu. Tiga bulan lalu," papar istri dari Rifki (56), petugas makam TPU Cipulir tersebut.

Berita Rekomendasi
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas