Kelompok Abu Roban Incar Momen Pilpres untuk Ledakkan Bom
Selain itu, kelompok Abu Roban pun menjalin kerjasama dengan kelompok mujahidin lokal
Penulis: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil penyidikan tim Densus 88 Antiteror Polri terhadap anggota teroris kelompok Abu Roban yang dibekuk hidup-hidup terungkap akan melaksanakan aksi teror pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
"Mengumpulkan logistik sebanyak-banyaknya berupa dana atau uang, persenjataan dan amunisinya, perekrutan anggota baru. Hal ini persiapan dalam rangka rencana aksi teror yang akan dilaksanakan saat momentum Pilpres 2014," kata seorang anggota Densus 88 Antiteror Polri yang enggan disebutkan namanya pada saat memberikan paparan dalam dialog dengan sejumlah pimpinan media di Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Selain itu, kelompok Abu Roban pun menjalin kerjasama dengan kelompok mujahidin lokal yang ada di Indonesia seperti di Makasar, Poso, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Itu merupakan target jangka pendek kelompok yang dipimpin Abu Roban alias Untung alias Bambang Nangka ini. Sementara rencana jangka panjang kelompok ini adalah menjalin hubungan dengan mujahidin luar negeri dengan maksud jika terjadi perang mujahidin luar negri membantu kelompok Mujahidin Indonesia Barat.
"Tujuan kelompok Mujahidin Indonesia Barat ini yaitu tegaknya khalifah islamiyah di Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya kepolisian membekuk 25 teroris kelompok Abur Roban. Di Jakarta Polisi menangkap lima orang masing-masing atas nama Faisal als Boim, Endang, Agung, Agus Widharto, dan Iman dari para pelaku polisi menyita satu buah senjata api revolver dan 20 butir pelurunya, beberapa perhiasan, laptop, handphone, dan uang hasil fai sekitar Rp 30 jutaan.
Kemudian dari Kendal, Jawa Tengah polisi menangkap tiga orang diantaranya Abu Roban (meninggal dunia), Puryanto, dan Iwan. Dari Kendal Polisi mengamankan satu buah senjata api jenis FN beserta enam butir peluru, satu senjata api revolver beserta tiga butir peluru, note book, dan flash disk.
Di Kebumen polisi tujuh orang diantaranya, Farel, Wagiono, Slamet, Budi, Bastari (meninggak dunia), Toni (meninggal dunia), Bayu alias Ucup (meninggal dunia. Dari Kebumen polisi mengamankan tiga senjata api revolver, 54 butir peluru, tiga bom pipa, satu granat manggis, empat motor, laptop, lima handphone, dua handytalky, peta, dan denah sketsa target.
Kemudian di Bandung, polisi mengamankan William Maksum alias Acum alias Dadan dengan barang bukti pistol jenis Browning rakitan, magazin satu buah, amunisi kaliber 3,8 spesial 200 butir, amunisi sembilan milimeter 80 butir, uang tunai Rp 6 juta, pisau genggam, handphone dua unit, kamera satu unit, modem dua unit, dan satu senjata api jenis revolver.
Selain itu polisi pun menangkap Haris Fauzi alias Jablud, Budi alias Angga (meninggal dunia), Ban Junet alias Encek (meninggal dunia), Sarame (meninggal dunia).
Sementara di Lampung ditangkap empat orang diantaranya Solihin alias Abdul Latif alias Dino aliasa Wawan, Muhammad Ali alias Andika alias Dika alias Dwi, Dedy Rofaizal alias Faisal alias Jaka, dan Abu Nabila alias Bang Yos.
Kemudian di Tasikmalaya seorang anggota kelompok Abu Roban yang bernama Iwan terpaksa ditembak mati anggota Polres Tasikmalaya Kota setelah melukai seorang anggota Polisi Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Kota.